Sinopsis Remember - War of The son episode 3 Part 2
Drama Korea Terbaru - Sidang kedua yang tersempat tertunda, akhirnya dilanjutkan. Dong Ho berhasil membuat gebrakan dengan bantuan ingatan Seo Jin Woo. Apakah mereka berhasil memenangkan sidang?
SINOPSIS REMEMBER - WAR OF THE SON EPISODE 3 PART 2
Dong Ho keluar sidang dan langsung dikerubuti wartawan. Dia berkata kalau polisi yang mengancam Ji Hyuk akan menerima hukumannya. Dan pelaku nya adalah orang lain. Bahkan sambil mengacungkan tangannya, di depan kamera Dong Ho berkata.
"Pelaku, jika kau melihat berita ini, aku pasti akan menangkapmu."
Dong Ho mengajak Jin Woo berlalu. Sebuah mobil menepi di dekat mereka. Jaksa Hong di dalamnya berkata kalau sidang tadi menarik. Dong Ho berkata kalau nanti akan semakin menarik.
"Maksudku, saat kau memanipulasi klienku yang tak bersalah. Kami sibuk, jadi akan pergi dulu." jawab Dong Ho.
Jaksa Hong memanggil Dong Ho dan berkata kalau dia bingung maksud Dong Ho sebenarnya. Karena Dong Ho banyak uang, menurutnya Dong Ho ingin terkenal. Dong Ho hanya menjawab singkat.
"Tertawalah sepuasmu. Karena aku akan memenangkan kasus ini dan aku akan tertawa paling akhir"
Jin Woo mempertanyakan kenapa Dong Ho berbohong mengenai ingatan pistol tadi. Dong Ho berkata kalau pihak lawan yang memulai duluan. Mereka memanipulasi kenyataan tentang Ji Hyuk. Tadi tak ada apa-apanya.
Dong Ho berlalu, ketika Jin Woo mendapat telepon.
Yeo Kyung sedang memijat ayahnya di rumah. Rumahnya gedhe bo'. Nam Gyu Man masuk. Ternyata Nam Yeo Kyung ini adalah adiknya Nam Gyu Man. Pantes marga mereka sama yah. Sepertinya Yeo Kyung ini adalah tipe orang yang tak mau tahu urusan orang.
Nam Gyu Man terlihat takut dan hati-hati di depan ayahnya. Ayahnya bertanya apa yang Gyu Man lakukan akhir-akhir ini? Yeo Kyung menimpali kalau kakaknya pasti sudah menyebabkan masalah hingga bahu ayahnya pegal.
Tuan Nam berkata kalau tiap kali Gyu Man menyebabkan masalah, selalu dia yang menyelesaikan. Yeo Kyung berkata kalau dia akan memijat ayahnya jika ayahnya pegal.
TV menayangkan berita tentang pernyataan Dong Ho di depan pengadilan. Yeo Kyung berkata kalau dia menjadi juri si sidang itu. Gyu Man memperhatikan kata-kata Dong Ho. Tuan Nam meminta Gyu Man untuk tak menyebabkan masalah hingga launching pabrik baru mereka.
Ada telepon masuk ke ponsel Gyu Man. Dia kemudian pamit. Gyu Man bertanya apa Seo Bum mendengar kata-kata Dong Ho di TV? Apa dia mencurigai sesuatu? Seo Bum berkata kalau ini pasti hanya taktik. Dia minta Gyu Man untuk tak terjebak lagi.
Tetapi Gyu Man khawatir kalau Dong Ho punya sesuatu. Dia minta Seo Bum memastikan kalau masalah ini tak akan sampai ke ayahnya.
"aku lebih takut pada ayahku daripada pengadilan"
Seo Bum mengiyakan.
Jin Woo menemui dokter yang memeriksa ayahnya. Dokter berkata kalau Seo Ji Hyuk menderita alzhemeir.
"Biasanya penyakit ini mulai usia 60 tahunan. Jika ada tanda-tanda sebelumnya, penyakit ayahmu mungkin cepat berkembang. Jika dia masuk penjara, maka tak mungkin mendapat perawatan intensif. Jadi, penyakitnya akan semakin buruk"
Jin Woo menemui ayahnya di penjara. Ayahnya memuji pengacara yang membelanya. Ji Hyuk juga bertanya mengenai ayah Jung Ah. Jin Woo berkata kalau ayah Jung Ah akan keluar dari kantor polisi hari ini. Dia tak bisa menghadiri sidang lagi.
Ji Hyuk berkata kalau dia yang kehilangan Jin Woo seperti itu, dia pasti juga tak bisa memandang tersangka. Jin Woo sedih mendengarnya. Dia hendak menceritakan perihal dokter, tetapi Ji Hyuk sedang melamun. Jin Woo bertanya ada apa dengan ayahnya?
"Tidak.. tak ada apa-apa.. jika aku keluar nanti, aku pasti akan membelikanmu HP baru." katanya. Jin Woo justru semakin sedih."Hei. itu sebagai ganti HP mu yang pecah. Aku tahu semua hal tentangmu, Jin Woo..." lanjut ayahnya. Jin Woo menangis mendengar perkataan ayahnya.
Jin Woo menunggu ayah Jung Ah di depan rumah Jung Ah. Dia berkata kalau ayahnya benar2 tak bersalah. Tapi ayah Jung Ah tak percaya dan menyuruhnya pergi.
"Ayahmu tak hanya membunuh putriku. Tapi membunuhku juga"
Jin Woo hanya bisa menangis dan berjanji akan membuktikan ketidakbersalahan ayahnya.
Dong Ho menelepon seseorang. Memintanya bekerja untuknya hari ini dengan imbalan besar. Dia menyuruhnya datang. Jin Woo masuk dengan lesu. Semua orang keluar. Jin Woo menceritakan hasil pemeriksaan kesehatan ayahnya. Dong Ho mengeluh kenapa 2 hal bisa terjadi bersamaan. Ini tak akan mudah.
Dong Ho menenangkan Jin Woo agar tak khawatir. Menurutnya penyakit itu bisa membantu mereka. Dong Ho akan menemui dokter itu dan mengajak Jin Woo makan.
Dong Ho bertanya apa Jin Woo ingat kata-katanya di rumah duka?
" Entah bersalah atau tidak, kau akan tetap memenangkannya." jawab Jin Woo.
Seperti dokter yang tetap akan menyelamatkan pasiennya. Entah dia penjahat atau bukan. Begitupun pengacara. Mereka tak berhak memutuskan bersalah atau tidak. Hakim yang memutuskannya. Jadi, Dong Ho tak pernah meminta kliennya menjawab jujur.
Tetapi beda dengan Seo Ji Hyuk. Dong Ho sungguh2 ingin membantu karena Ji Hyuk tak bersalah.
"Dan juga karena kau sudah memberiku 50rb won" kata Dong Ho bercanda.
Dia sangat iri pada Jin Woo yang berusaha menyelamatkan ayahnya.
Dong Ho mengantar Jin Woo pulang, menepuk bahunya dengan perhatian. In Ah melihat mereka dari seberang jalan. DIa mengikuti Jin Woo dan berkata agar Jin Woo tak terlalu percaya pada Dong Ho. Tetapi Jin Woo menjawab kalau Dong Ho adalah orang yang sekarang paling dibutuhkannya. Orang yang akan membuktikan ketidakbersalahan ayahnya.
In Ah berkata kalau dia juga berharap kalau ayah Jin Woo tak bersalah. Tapi karena Ji Hyuk terus berkata tak ingat, orang lain tak mungkin gampang percaya.
"Ayahku... mengidap alzhemeir" kata Jin Woo. In Ah kaget. "Dia bukan pura2 lupa, tapi memang tak ingat apapun" lanjut Jin Woo yang langsung masuk ke rumahnya. Di tembok rumah tertulis caci maki untuk keluarga Seo.
Park Dong Ho sedang berlatih tinju dan berhasil mengalahkan lawannya. Sekretaris Bum datang dan berkata kalau semua sudah siap.
"Tapi.. bukankah ini ilegal?" tanya Sekretaris Bum.
Dong Ho dengan enteng menjawab kalau urusannya dengan dia, semua akan jadi legal. Haha,
Nam Gyu Man keluar dari sebuah mobil, menuju Sebuah bangunan. Sepertinya tempat hiburan. Dia duduk di sebuah kursi. Di depannya banyak minuman keras, sepertinya dia mabuk. Di seberang meja berdiri beberapa gadis cantik.
Gyu Man mengeluarkan kunci mobil yang dibelinya minggu lalu dan menawarkan siapa yang mau.Seorang gadis berbaju merah maju. Gyu Man berdiri dan menyuruhnya menggonggong seperti anjing. Dia juga menuangkan anggur ke piring.
"Jika kau mau menggonggong dan meminum dari piring ini, aku akan memberimu kunci mobil. SIni!!" kata Gyu Man.
Seorang gadis berbaju putih mendekat. Gyu Man bertanya siapa dia? Karena Gyu Man baru melihatnya kali ini. Gadis itu menjawab kalau dia ke sini karena butuh uang. Dia kemudian menggonggong dan meminum anggur dari piring.
Gyu Man sendiri heran sampai tertawa keras.Tapi saat gadis itu minta kunci yang dijanjikan. Gyu Man menolak. Dia berkata kalau dia tadi minta gadis itu minum seperti anjing. Sambil merangkak dan menggoyangkan ekornya. Jadi dia gagal.
Gadis itu marah tapi tak bisa berbuat apapun. Gyu Man mengusirnya menyuruhnya pergi. Sebelum sempat pergi, seorang teman Gyu Man datang dan bergabung. Gyu Man menyuruh semua gadis keluar. Si gadis berbaju putih berjalan sambil secara tersamar menaruh sebuah bungkus rokok di meja.
Ternyata itu sebuah kamera tersembunyi.
Gadis itu keluar dari sana dan masuk ke sebuah mobil bertuliskan sopir bayaran. Di dalam sudah menunggu Dong Ho dan Sekretaris Bum. Si gadis mengeluh kalau Gyu Man orang gila dan kejam. Sepertinya dia pacar Dong Ho yang waktu itu. Dong Ho memeluknya dan menenangkannya. Sb memperingatkan kalau percakapan Gyu Man sudah dimulai.
Di dalam, Teman Nam Gyu Man bertanya kenapa Gyu Man melakukan itu pada Oh Jung Ah. Gyu Man berkata kalau Jung Ah membuatnya terlihat seperti sampah. Jung Ah melawannya dan dia tak suka ditolak. Temannya bertanya apa Gyu Man membunuhnya?
Gyu Man menjawab kalau Jung Ah duluan yang bersikap kasar. Jadi Dia tak bisa menahan emosi. Temannya berkata kalau ada orang lain yang masuk penjara, memangnya dia salah apa?
"Apa aku yang salah? Dia yang salah karena tak punya uang sebanyak aku. Apa aku yang memintanya menggantikan aku? Begitulah nasib orang jelata." jawab Gyu Man enteng,
Temannya bertanya bukankah pengacara itu yang berurusan dengan Gyu Man sebelumnya? Dia berdiri mengambil rokok. Tapi kosong. Dia mengambil yang lain. Apess. Dia melihat kameranya.
Sekretaris Bum mengeluh mereka sudah ketahuan. Tapi mereka mendapat bukti kuat. Dong Ho yakin mereka akan menemuinya segera. Mereka akan kehilangan banyak uang.
In Ah menemui Jin Woo. Dia meminta maaf karena telah meragukan ayahnya. Dia pikir ayah Jin Woo hanya pura2. Jin Woo berkata kalau dia bukan ayahnya, dia juga pasti ragu. Karena ayahnya terus berkata dia tak ingat.
"Tapi mereka tak semestinya terus menyebut ayahku pembunuh" kata Jin Woo.
In Ah berkata kalau kebenarannya masih tersembunyi. Dia ingin tahu kebenaran yang sesungguhnya.
Gyu Man dan Seo Bum menemui Dong Ho di kantornya. Dong Ho pura-pura terkejut Gyu Man datang ke kantornya. Dong Ho berkata kalau besok ada sidang dan dia menemukan bukti penting. Dia menawari Gyu Man untuk melihatnya.
Dong Ho bahkan mengutip dari alkitab kalau "Tak ada sesuatu pun yang tertutup yang tak akan bisa dibuka. Dan tak ada sesuatu yang tersembunyi yang tak akan diketahui"
Dong Ho memperlihatkan rekaman Gyu Man di laptopnya dan bertanya bagaimana rasanya menjadi pembunuh. Gyu Man mengambil laptop Dong Ho dan membantingnya. Dia menawarkan uang pada Dong Ho. Dia akan menambahkan 2 angka 0 di gaji Dong Ho.
Dong Ho berdiri dan berkata kalau Gyu Man akan terkejut kalau tahu berapa uang yang didapatnya dari kasus ini. Dia bahkan mengajak Gyu Man bertaruh. Gyu Man bertanya taruhan apa?
"Dulu aku suka berjudi. Tapi kemudian aku berhenti. Kau tahu sebabnya? Karena pengadilan adalah panggung judi kehidupan. Mereka bisa membusuk di penjara selamanya. Atau kehilangan semua yang dia miliki. Tergantung pengacaranya. Kau mungkin tak tahu peran besar pengacara. Kau tahu hidup siapa yang dipertaruhkan?" kata Dong Ho. Gyu Man diam saja. "Jadi kau pilih yang mana? aku tetap yang menang" lanjutnya.
Gyu Man emosi dan menarik kerah Dong Ho. Sekretaris Bum melerainya.
Di mobil Gyu Man masih emosi. Dia melampiaskannya pada Seo Bum yang menjawab kalau akan segera mengurusnya. Gyu Man bertanya bagaimana dengan yang lain? Seo Bum berkata kalau tempatnya sudah dibersihkan. Tapi Gyu Man tak percaya dan hendak melihat sendiri. Mereka pergi ke villa.
Jin Woo dan In Ah mendatangi tempat terakhir ayahnya bekerja. Villa Nam Gyu Man. Mereka datang mengendap-endap dan belum bisa masuk ketika Gyu Man datang.
Mereka segera menyelinap dan berhasil masuk. Rombongan Gyu Man datang. Untungnya mereka tak ketahuan. Padahal mereka bersembunyi di bawah meja tempat Gyu Man minum.
Mereka sampai di tempat ganti baju yang telah ditutupi kain putih semua. Jin Woo membuka sebuah kain dan berkata kalau dia ingat pernah melihat baju-baju itu.
-Saat itu Jin Woo sedang video call dengan ayahnya. Dan saat itu ada gaun merah yang dipakai Jung Ah.-
In Ah dan Jin Woo kaget menyadari kalau Jung Ah pernah datang ke sana. Karena gaun merah itu tak ada di sana lagi. Saat itu terdengar langkah kaki mendekat.
Gyu Man mengumpat kalau dia tak bisa tidur gara-gara Park Dong Ho. Terdengar barang jatuh. Seo Bum menawarkan diri memeriksa. Tak ada apapun. In Ah dan Jin Woo bersembunyi. di balik baju. Tapi tak ketahuan. Gyu Man masuk dan bertanya apa ada sesuatu. Dia melihat kalau sebuah pintu terbuka sedikit. In Ah dan Jin Woo sudah kabur.
Seo Bum membuka sebuah penutup. Mengambil sebuah benda terbungkus kain. Ternyata itu senjata si pembunuh!!
Siapa yang sebenarnya membunuh Jung Ah? Seo Bum kah? Kenapa senjata itu ada padanya?
In Ah dan Jin Woo masuk ke kantor Dong Ho. Agak abstrak di sini. Kenapa mereka bisa sampai secepat itu? Tapi biarlah.. kita nikmati saja drama nya. :)
Di kantor Dong Ho hanya ada 2 gangster yang sedang bermain game. Seseorang datang dan menyuruh mereka ikut karena kekurangan orang. Jadi mereka semua pergi dan menyuruh Jin Woo menunggu di sana.
Dong Ho sendiri pergi ke sebuah rumah. Joo Il sedang memnberi instruksi pada anakbuahnya ketika Sekretaris Bum datang. Dia melaporkan kalau kasus sudah beres. Joo Il menanyakan Dong Ho. Sekretaris Bum bilang kalau Dong Ho punya urusan dan menuruhnya meninggalkan dia sendiri. Mereka mengira Dong Ho ada kencan.
In Ah melihat file Jung Ah di meja. Dia membukanya dan menemukan foto2 Nam Gyu Man di sana. Tapi tanggalnya saat Jung Ah tewas. In Ah kaget. Lebih kaget lagi saat dia membuka CD di sana dan melihat rekaman yang didapat Dong Ho. Mendengar kata Jung Ah disebut di rekaman, Jin Woo langsung bangkit ikut melihat. Dia berusaha menelepon Dong Ho.
Dong Ho sedang akan makan saat Jin Woo menelepon dan bertanya memastikan kalau yang membunuh Jung Ah adalah Nam Gyu Man. Dong Ho hanya menyuruh Jin Woo berbicara nanti. Dia kemudian mematikan ponselnya. Di seberang meja, ternyata ada ayah Nam Gyu Man makan bersama Park Dong Ho.
"Aku bisa membantumu. dan kau bisa membantuku.." Kata Tuan Nam.
Jin Woo masih berusaha menelepon Dong Ho tapi ponselnya mati.
Bersambung ke episode 4
Baca Juga