waynepygram.com: Review Kartun Shiva
Lagi-lagi India. Sepertinya Indonesia demam India. Lihat saja, beberapa stasiun TV menyiarkan serial India. Genre yang disuguhkan beragam. Dari cerita fantasi hingga rumah tangga. Yang dominan sih cerita rumah tangga. Banyak probelma yang disuguhkan dalam genre tersebut. Bagi ibu-ibu pasti suka dengan hal ini. Tapi bagi anak? Ya jelas tidak akan suka. Anak-anak lebih suka nonton kartun. Nah, dari itu, stasiun TV yaitu ANTV – yang terkenal dengan menyuguhkan sinetron jadul hingga India ikut meramaikan serial kartun untuk anak-anak. Tentu, ini bertujuan agar menaikkan pamor ANTV. Bayangkan saja, kalian menyalakan TV dari pagi sampai malam. Paginya kartun. Siangnya sinetron baru Indonesia. Sore hingga malam India. Waw, TV kalian akan cepat rusak saking panasnya. Iya, kan? Sebenarnya sih mau bertanya, apa kalian tidak bosan nonton? (abaikan!)
[image source]
Kartun di TV beragam. Namun kali ini, yang sering anak-anak tonton yaitu kartun dengan judul Shiva. Peran utama cowok yaitu Shiva adalah pahlawan yang tidak mengenal lelah. Banyak kejahatan yang sudah dia tuntaskan. Bahkan, polisi saja kalah dengan kekuatan dan keberaniannya. Menyedihkan bukan jadi polisinya? Eh, bukan maksud apa-apa. Memang, di sinetron atau film apa pun, polisi kadang datang terlambat. Peran utama selalu jadi pemberantas kejahatan. Apalagi di serial ini, Shiva memiliki sepeda yang luar biasa. Selalu bisa diandalkan. Jadi pengen punya sepeda kayak gitu. #Eh.
Bukan hanya sepedanya yang keren, Shiva juga termasuk anak yang memiliki kecerdasan untuk menyelesaikan masalah yang dibuat oleh penjahat. Bahkan, setiap ada orang yang mengatakan dia anak kecil, maka dia cepat sekali berbicara tegas dan berkata, “Jangan panggil aku anak kecil, Paman! Namaku Shiva.” Dan, aksinya pun dimulai. Bagi kalian yang suka dengan kartun ini, pasti deh tahu apa yang dilakukan Shiva untuk menyelesaikan penjahatnya. Eh, maksudnya biar penjahatnya di tangkap polisi dan kapok berbuat jahat.
Kartun ini juga bisa dikatakan serial karena setiap episode berbeda judulnya. Nah, kalau judulnya berbeda, pasti jalan ceritanya berbeda pula. Menurut anak-anak, cerita Shiva ini seru sekali. Kartun yang tayang dua kali sehari – pagi dan siang, selalu digemari anak-anak. Walaupun pada umumnya, kartun ini sudah berulang kali ditayangkan.
Bikin kesel kan? (efek tidak bisa nonton acara lain). Haha… maklum, selalu mengalah kalau kartun ini tayang. Anak-anak kecil di rumah pada demo kalau diganti. Mereka girang sekali dengan kartun ini. Walaupun di sini, ada beberapa adegan yang berbahaya untuk anak-anak. Bahkan, dibeberapa episode, kartun ini disensor karena membawa senjata tajam. Berupa pistol misalnya. Jadi, bagi orangtua awasi anak-anak untuk menonton kartun ini. Takutnya, nanti beberapa adegan bisa ditiru oleh anak-anak.
semoga diperhatikan |
Kenapa perlu pengawasan orangtua? Seperti dikatakan di atas yaitu takut ditiru, alangkah baiknya orangtua juga menjelaskan bagian mana yang bahaya dan tidak. Dan tentu, beritahu anak-anak tentang mana yang baik dan tidak baik. Jadi, orangtua dengan lega hati walaupun anak-anak menonton kartun ini.
Terakhir. Ini sih bukan hasil review sebenarnya. Cuma sekedar curhatan gitu. Hihi… kok jadi gini ya. Maklum, soalnya, kalau ikut nonton suka kesel. Kenapa? Itu, tokoh polisinya kok pengecut begitu. Selalu Shiva yang menyelesaikan masalah. Nah, peran polisi apa? Apa sekedar pemanis buatan atau hanya numpang lewat? Dan satu lagi, suka kesel sih lihat aksi Shiva yang sok jagoan. Dilihat dari tingkahnya, grrr… bikin gemes bin kesel. Tapi eh, kartun ini tidak salah-salah benget, ya? Mungkin, hanya diriku saja yang tidak rela. Hehe… padahal kalau ditonton ada seru-serunya gitu.
Catatan buat diriku: ingat ini kartun, tontonan untuk anak-anak, bukan untuk orang dewasa! LOL. Jadi merasa konyol.
Baca Juga