site-verification: c87574a17e8b3bcaf800d16472372143
Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 1 Part 2

Sinopsis The Village: Achiara's Secret Episode 1 Part 2


Drama Korea Terbaru - Selamat datang di blog kumpulan sinopsis Drama Korea terbaru yang mana blog ini nomor satu saat anda ketik beberapa kata kunci pencarian seperti download drama korea terbaru subtitle indonesia, download drama korea my secret romance, 10 drama korea yang paling banyak adegan ciuman dan ranjang, download drama korea uncontrollably fond sub indo atau pun kata lain yang berhubungan dengan seputar drama korea. Pada post ini admin akan mengulas tentang
Di sinopsis The village achiara's secret episode 1 bagian 1 sebelumnya telah kita ketahui, bahwa So Yoon menemukan mayat yang tertimbun di hutan. Bagaimana kelanjutannya? yuk kita simak
===
Seorang polisi muda terlihat sedang berada di atap rumah. Dialah Park Woo Jae. Dia sedang membantu seorang kakek untuk membetulkan genteng. Namun, tak sengaja Park Woo Jae salah menginjak genteng. Diapun tergelincir jatuh terguling. Park Woo Jae pingsan, dan kakek menyiram sebaskom air untuk membangunkannya.
"lain kali suruhlah tukang profesional untuk membetulkan atapmu kakek" katanya kepada kakek. Tiba-tiba HT petugas Park berbunyi. Ternyata dia mendapat kabar tentang ditemukannya mayat di desa.

Di tempat lain, terlihat kesibukan orang-orang di bandara. Seorang pria muda berambut pirang dan berkacamata hitam, terlihat celingukan mencari seseorang. 
Ternyata dia adalah Gi Hyeon, anak dari Ji Sook. Dia terlihat senang melihat Ji Sook menjemputnya. Mereka berpelukan mengungkapkan kebahagiaan.

Gi Hyeon dan Ji Sook berada dalam mobil menuju rumah. Gi Hyeon bertanya tentang ayahnya. Ji Sook menjawab bahwa ayahnya sdang suka berburu dan main golf. Dan tidak ada skandal lagi dengan waita lain. Tiba-tiba terdengar suara sirine polisi lewat. Ji Sook heran melihatnya.

Di hutan tempat penemuan mayat,team forensik sedang melakukan evakuasi mayat. Banyak penduduk yang datang ingin melihat. Petugas sampai kuwalahan menghalangi para warga dan menjawab pertanyaan mereka. Kebanyakan dari mereka berspekulasi bahwa mayat itu adalah korban pembunuh berantai yang baru-baru ini meresahkan warga.

Terlihat So Yoon sedang menjawab pertanyaan penyelidik. Dia pun menceritakan apa adanya.
"Tanah yang longsor itu membongkar tumpukan ranting. Dan ada akar pohon yang mencuat. Itulah sebabnya... Awalnya kupikir itu juga akar pohon.  Saat aku memanjat naik,
tiba-tiba... aku merasa ada yang memanggilku." kata So Yoon
Petugas heran mendengar kata-katanya. Namun So Yoon tidak menjelaskan lebih lanjut.

Di apotek, terlihat Guru Nam masuk. Ternyata dia ada hubungan dengan apoteker. Nama apoteker itu Joo Hee. Guru Nam membicarakan tentang adanya penemuan mayat di hutan hari ini, jadi kelas outdoor selesai lebih cepat. Guru Nam mencoba mengajak Joo Hee bermesraan, dan saat itu dia kembali membicarakan tentang mayat tadi. Awalnya Joo Hee mengira Guru Nam hanya bercanda. Tapi ternyata tidak. Terdengar ada pelanggan datang, Joo hee kemudian melayani pelanggan tadi. Saat itu terlihat Guru Nam mengambil uang dari tas Joo Hee yang tergantung di ruang belakang.

Warga masih banyak yang menonton proses evakuasi mayat. Bahkan salah satu petugas sampai jatuh terdorong oleh warga. Untungnya evakuasi sudah selesai dan mayat segera di bawa dengan ambulance. Park Woo Jae terlihat penasaran dengan mayat tadi. Menurutnya pasti keren sekali jika memang itu korban pembunuhan berantai. Sepertinya Park Woo Jae ini maniak misteri, hehe.

Di rumah keluarga Seo, terlihat Gi Hyeon sedang mengobrol dengan neneknya.Tiba-tiba Ji Sook masuk mengantarkan camilan. Terlihat nenek tidak suka dengan Ji Sook. Dia meminta agar Gi Hyeon teta di korea. Setelah Ji Sook pergi, nenek bilang agar Gi Hyeon harus mempertahankan hartanya sebelum dirampas Ji Sook. Ternyata Ji Sook mendengar pembicaraan mereka di balik pintu.

Saat makan malam, nenek menatakan bahwa dia ingin menjadikan Gi Hyeon direktur di sekolah. Padahal Ayah Gi Hyeon, Seo Chang Kwonmeminta Gi Hyeon pulang untuk menyuruhnya belajar bisnis di perusahaan dan meminta nenek untuk memberikan posisi direktur sekolah ke Ji Sook saja jika ingin mundur dari jabatan. 
Namun, Ji Sook menolak dengan alasan direktur tidak harus selalu datang ke sekolah, jadi Gi Hyeon bisa jadi dirktur dewan sekolah sekaligus belajar berbisnis di Perusahaan.

Tiba-tiba Seo Yoo Na datang dan menimbrung.
"kakak akan mengambil alih sekolahku? wahh pasti keren sekali" katanya
Yoo Na memakai pakaian yang minim dan tingkahnya tidak sopan. Nenek pun menegur nya tapi Yoo Na berkata bahwa pakaian itu dibelikan oleh Gi Hyeon. nenek bilang kelakuan Yoo Na persis seperti ibunya. Tidak punya sopan santun.

Yoo Na berkata bahwa dia terlambat makan malam karena masih So Yoonok dengan kejadian di sekolah tadi. Di sekolah ada penemuan mayat yang sudah membusuk. Semua orang kaget. Ji Sook menyuruh Yoo Na untuk masuk kamar. Tapi, Yoo Na terus mengoceh. Bahkan dia berkata pada nenek, bahwa pembunuh itu hanya mengincar wanita-wanita muda, jadi nenek tidak perlu cemas. Tapi mungkin juga ada yang mengincar wanita tua. Ji Sook marah dan menyuruh Yoo Na masuk ke kamar. Yoo Na pun meninggalkan meja makan. nenek bilang Yoo Na gadis yang aneh. Ekspresi Ji Sook agak aneh.

Di apartemen So Yoon, suasana masih seperti biasa. Lampu kedip-kedip menyeramkan. Terlihat So Yoon pulang kerja. Ahjumma depan kamar tiba-tiba datang.
“Kau baru kembali?" tanyanya
“Ya"
"Jadi apa yang dikatakan polisi tentang mayat itu? Pusat kegiatan desa sedang ramai oleh gosip. Aku yakin kaulah yang menemukan mayat itu. Jadi, apa yang dikatakan polisi?”
"Polisi tidak mengatakan apa-apa. “
“Bukankah kata mereka mayat itu perempuan?" tanya si bibi lagi
“Apa?" So Yoon justru yang kaget
"Di desa ini hanya ada 1 wanita yang menghilang. Dia 'kan orangnya?"
"Dia siapa?"
"Siapa, tentu saja wanita yang tinggal di kamarmu." jelas ahjumma
"Penghuni sebelumnya menghilang?" Tanya So Yoon
"Ya. Jadi penghuni baru kamar ini  menemukan penghuni kamar sebelumnya."Ini pasti takdir."

So Yoon terlihat ketakutan masuk ke kamarnya. Dia memandangi barang-barang yang ada di kamarnya. Terlihat ada sebuah lukisan seorang ibu yang sedang menggendong bayi.

Park Woo Jae menandai beberapa lokasi tempat terjadinya pembunuhan berantai. berdasarkan gambar urutan kejadian, menurutnya mayat yang kemarin ditemukan justru merupakan korban pertama dari pembunuhan berantai "rabu berhujan". Park Woo Jae mengutarakan hipotesanya kepada seniornya, namun, seniornya hanya menjawab selintas meremehkan.

Tiba-tiba mereka mendapat telepon bahwa mayat kemarin telah teridentifikasi. Senior Park Woo Jae yang ternyata bernama Han Jung Seong yang menjawab. Mayat tersebut berjenis kelamin perempuan, dan sudah meninggal sekitar 1,5 - 2 tahun yang lalu. Penyebab kematian belum  jelas, tapi sepertinya dia sesak nafas karena dicekik. Menurut Park Woo Jae, mereka harus melakukan penyelidikan tentang laporan wanita hilang. Tetapi, Jung Seong berkata mereka polisi desa, tidak perlu membuat penyelidikan sehgala. Namun, Park Woo Jae bersikeras, apalagi mayar itu ditemukan di desa mereka.

Pagi nya, So Yoon ternyata harus menjadi guru kelas. Menggantikan guru kelas yang tiba-tiba melahirkan padahal masih hamil 7 bulan. Di kelas, anak-anak memanggilnya guru mayat. Menuru So Yoon itu mengerikan. Terlihat Seo Yoo Na memasuki kelas. Tanpa memandang So Yoon, Yoo Na duduk begitu saja. bahkan tidak menjawab pertanyaan So Yoon.

Saat istirahat, So Yoon baru akan duduk di bangku taman. Dia melihat Guru Nam di sana. Guru Nam tertawa mendengar nama julukan baru So Yoon. Ketika So Yoon bertanya pada Guru Nam apakah itu lucu, tiba-tiba sebuah kursi terpental dari jendela. Terdengar suara jeritan para gadis.

Ternyata itu dari kelas So Yoon. terlihat Seo Yoo Na berdiri di dekat jendela. So Yoon menyuruh Yoo Na turun karena itu berbahaya. Sambil menangis, Yoo Na berkata bahwa Guru Hye jin belum meninggal. So Yoon maju ke depan dan coba menenangkan Yoona untuk memintanya turun dengan lembut. Guru Nam bertanya apakah teman-teman Yoo Na yang bilang kalau mayat itu Guru Hye jin? ucapan mereka belum tentu benar, jadi tidak perlu ditanggapi.Polisi saja belum tahu apalagi mereka.
"turunlah" katanya.
Yoo Na pun turun digendong guru Nam.

Seo Chang Kwon sedang memberi penjelasan tentang potensi pariwisata di Achiara jika mereka membangun jalan raya di sini. Akses ke Seoul akan lebih mudah. Kemudian, asistennya emmberi tahu bahwa ada telepon dari kepala polisi yang menyebutkan tentang sulitnya menyembunyikan informasi penemuan mayat dari media. Seo Chang Kwon marah-marah kepada kepala polisi dan menyuruhnya untuk menutupi masalah penemuan mayat dari media. Dia mengancam kepala polisi bahwa dia harus tanggung jawab jika pembangunan gagal dilakukan gara-gara mayat itu.

Ji Sook menjemput putrinya di sekolah. Yoo Na bertanya kenapa ibunya tidak menanyakan tentang kegaduhan yang tadi terjadi di sekolahnya. Dia menjelaskan teman-temannya mengatakan bahwa mayat yang ditemukan adalah mayat dari Guru Hye jin. Dia bertanya apa yang ibunya pikirkan soal itu? Ji sook mengaku tidak memiliki jawaban atau pendapat dalam hal ini, karena dia tidak tertarik membahasnya. Yoo Na bilang ibunya pasti senang kalau itu benar guru Hye Jin. Yoon Ji Sook menepikan mobilnya, lalu berbicara dengan tenang kepada putrinya. Dia meminta Yoo Na merahasiakan obrolan mereka hari ini dari ayahnya, karena ayahnya pasti khawatir. Dia juga meminta Yoo Na untuk tidak membicarakan masalah guru Hye jin lagi.

Park Woo Jae meminta sample air liur warga yang melaporkan kehilangan keluarga. Tetapi, dia malah mendapat pukulan dengan sapu oleh seorang kakek. Meskipun ada juga yang kooperatif. Saking kooperatifnya kakek itu masih membuka mulutnya meski sample telah diambil.

Saat dalam perjalanan pulang, Park Woo Jae melihat So Yoon sedang berjalan.
“Halo. Aku Petugas Park Woo Jae. Kau guru yang menghubungi kami... tentang mayat di dekat danau Achiara, 'kan?
“Benar.”
“Terima kasih sudah melaporkannya. Kesaksianmu sangat berharga. Apa pendapatmu tentang kasus ini? Maksudku... melihat mayat itu ditemukan di desa kami... mungkinkah dia penduduk desa ini? Saat ini aku sedang memeriksa kerabat orang-orang yang dilaporkan hilang. Pasti sulit bagimu. Kau belum beradaptasi di desa ini. melihat pemandangan mengerikan... belum lagi kau tinggal sendiri. Mulai sekarang, jika ada yang membuatmu
tidak nyaman, segeralah menghubungiku. Aku akan dengan senang hati membantumu.”
“Kenapa?”
“Karena itulah pekerjaanku. Memastikan anggota masyarakat merasa aman.”
“Saat orang melihatku, tua maupun muda,mereka mulai membahas mayat itu. Apa yang bisa kulakukan?Tidak ada, 'kan?”
So Yoon pun berlalu. Park Woo Jae anya bisa garuk-garuk kepala kebingungan.

Seo Chang Kwon sedang berjalan bersama Gi Hyeon, sambil menjelaskan tentang pabrik mereka. Bahwa perusahaan tersebut sudah menjadi sejarah keluarga mereka dan 
sekarang menjadi tanggung jawab Gi Hyeon untuk menjaganya. Di rumah, mereka berbincng lagi. Ternyata Seo Chang Kwon ingin Gi Hyeon menjalankan perusahaan yang saat 
 ini masih ada di tangan pamannya. Dia ingin Gi Hyeon lah yang mewarisi perusahaan.Karena pamannya bukan lah dari keluarga ayahnya, melainkan dari 
keluarga ibu. Seo Chang Kwoningin mencalonkan diri menjadi anggota dewan, jadi dia mengirim paman gi Hyeon ke China, dan meminta Gi Hyeon belajar darinya untuik 
menjadi pemimpin perusahaan.

Di galeri, terlihat Ji Sook sedang membuat karya seni. Teleponnya berbunyi. Dari Joo Hee si apoteker. Namun Ji Sook tidak mengangkatnya. Entah ada hubungan apa mereka.

Di kamar So Yoon sedang membaca berita mengenai pembunughan berantai dan dia tambah cemas. Di radio juga terdengar berita yang sama. So Yoon berpikir bahwa penghuni apartemennya sebelum dirinya adalah salah satu korbannya. Dia melihat ke sekeliling ruangan, dimana semua benda-benda adalah milik Hye jin. 
Suara ahjumma tetangga kamar bergema di telinganya yang bertanya, "mayat itu adalah wanita itu kan?”

Kemudian So Yoon mulai merobek selimut dari tempat tidur dan merobohkan karya seni yang tertempel di dinding. Semua itu, dia letakkan bertumpuk di lantai. Tiba-tiba terlihat kerangka lengan manusia muncul dari dalam tumpukan itu, seolah ingin menjangkaunya.

Seseorang menggedor pintu. So Yoon kaget dan gemetar. Dia membuka pintu kamar. Tidak ada siapapun. Hanya ada lampu lorong yang berkedap-kedip. Tiba-tiba, Yoo Na muncul, membuat So Yoon benar-benar berhenti jantungnya. “Guru Hye Jin.. " kata Yoo Na. Kemudian Yoo Na pingsan

Bersambung ke episode 2

Komentar :
Aku udah lama banget nggak pernah download film apalagi drama. Lebih milih beli kaset atau baca sinopsis nya. Sayang sama kuota kalau donload. hehe. Tapi pas liat rekap drama ini, dan ternyata sampe hampir seminggu tayang, belum adayang bikin sipnosis, akhirnya aku jadi download juga. Abis penasaran sih.

Udah download pun aku males nonton. Scene nya gelap dan agak ngeri juga bayanginnya. Akhirnya coba nonton episode 1 dan sukses ketagihan.^^ Suka banget sama karakter Seo Yoo Na yang nggak munafik dan alami banget menurut aku. Justru So Yoon yang masih ngambang nggak jelas gitu, apa karena masih episode awal yah? Agak nggak sreg pas liat So Yoon di hari pertama kerja pake jeans belel. Meskipun mungkin di sana bebas, tapi ini kan act nya sebagai guru. Iya nggak sih?

Terus mukanya si Park Woo Jae agak terlalu putih deh..hehe. tapi ganteng sih >< . Udah itu aja sih. Kalau masalah akting sih aku suka. Penggambaran petugas park yang dedicate banget sama profesinya. Terus So Yoon yang masih proses adaptasi tapi malah ada kasus. Keren. Nggak sabar nonton episode 2 :)


Demikian sinopsis Drama Korea terbaru dengan judul
The village achiara's secret episode 1 bagian 2
 
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts