Sinopsis The Village: Achiaras Secret Episode 7
Drama Korea Terbaru - Selamat
datang di blog kumpulan sinopsis Drama Korea terbaru yang mana blog ini nomor satu
saat anda ketik beberapa kata kunci pencarian seperti download drama korea
terbaru subtitle indonesia, download drama korea my secret romance, 10 drama
korea yang paling banyak adegan ciuman dan ranjang, download drama korea
uncontrollably fond sub indo atau pun kata lain yang berhubungan dengan seputar
drama korea. Pada post ini admin akan mengulas tentang
Sebelumnya di The Village : Achiara's Secret Episode 6, Suasana pemakaman Hye Jin sangat mencekam. Hujan deras turun, lilin tiba-tiba padam dan di tembok muncul tulisan merah " Ibu, selamatkan aku ". Di lain tempat, Ji Sook melakukan prosedur bayi tabung, Pil Sung terlihat menemukan pabrik kayu yang lama tak beroprasi dan Gi Hyeon terlihat sendirian di kantornya.credit : hancinema.net |
Sinopsis The Village Achiara's Secret Episode 7
Suasana di gereja masih kacau. Orang-orang menjerit ketakutan. Pihak gereja berusaha menenangkan jemaat. Semua orang kaget melihat tulisan merah di dinding gereja. Ibu Hye Jin pingsan. Park Woo Jae masuk ke dalam gereja. Tak sengaja mata So Yoon melihat Yoo Na. Nampaknya Yoo Na tak terguncang dengan kejadian ini.
Cuaca mendadak berubah cerah. Secepat datangnya hujan tadi. Pil Sung terlihat berdiri di depan gerbang pabrik kayu yang dibicarakan Gi Hyeon. Pabrik Kayu, Dae Wang.
Episode 7 : Ibu, Tolong Aku
Pil Sung menatap matahari yang mulai terbenam. Sepertinya dia mencurigai sesuatu. Ibu Hye Jin dievakuasi ke ambulans untuk diberi pertolongan. Dia shock dan pingsan.So Yoon mendengar Yoo Na berkata, "bibi itu aneh, dia bahkan tidak pernah menemui anaknya saat hidup" Yoo Na lalu beranjak pergi. So Yoon menatap tangan Ba Woo yang berlepotan sesuatu berwarna merah. Nampaknya dia curiga sesuatu. Tapi, Yoo Na keburu menyeret Ba Woo pergi.
Pil Sung menemui pria pemilik apartement So Yoon. Dia bertanya mengenai pabrik kayu Dae Wang. Kenapa kuncinya terlihat sudah diganti gembok baru? "Pak Nam sudah kembali. Dia akan menggunakan dae Wang sebagai studio seni atau apalah" jelas pemilik apartement.
Terlihat mobil pemakaman Hye Jin melintas. Pemilik apartement bersyukur karena pemakaman tetap dilanjukan.Pil Sung bertanya, apakah ada sesuatu terjadi?
Di gereja, Park Woo Jae dan pengurus gereja sedang berbicara. "Pelaku sudah menulis tulisan itu sebelum pemakaman dan menutupinya dengan kain penutup"kata pengurus gereja. Park Woo Jae heran, untuk apa orang melakukan hal seperti ini di pemakaman seseorang? Dia memina ijin untuk memeriksa CCTV. Namun, sayang sekali CCTV rusak 6 bulan yang lalu. Park Woo Jae marah, kenapa tidak diganti, padahal CCTV murah? Tiba-tiba dia mendapat telepon.
Park Woo Jae mendatangi beberapa orang yang sedang berbicara di pinggir jalan. Mereka lah yang menelepon. "aku berencana untuk merenovasi toko dan membeli cat baru. Tapi ada yang mencurinya dan membukanya, Padahal belum aku pakai." keluh ahjussi. Dia dengan marah hendak menyiramkan cat itu ke tembok. Park Woo Jae menghalanginya dengan bilang kalau itu adalah bukti kejahatan. Pasti ada sidik jari yang tertinggal. Park Woo Jae mengambil sedikit cat ke tangannya dan bilang " cat ini seperti cat yang ada di gereja tadi," ahjussi pemilik cat menampik dan mengatakan kalau itu berbeda. " kalau kita mengoleskannya ke tembok, warnanya akan berubah," jelas Park Woo Jae. DIa pun mencoba mengoleskan cat ke tembok di seberang jalan. Semua orang bergumam mengiyakan. Memang mirip. Pemilik tembok yang diwarnai Park Woo Jae datang marah-marah. Park Woo Jae segera minta maaf dan berjanji akan
membersihkannya.
Ji Sook terlihat membuatkan obat untuk nenek. Nenek bertanya kenapa sekarang Ji Sook menjadi rajin dan membuatkannya obat? " aku tadi sedang membuat obat, jadi sekalian saja."jelas Ji Sook. Nenek memandangnya. "kami sedang mencoba metode bayi tabung. Jadi aku harus menjaga kesehatanku." lanjutnya. Nenek mencemooh nya dan bertanya apa lagi yang Ji Sook inginkan sekarang? "aku melakukan ini karena aku tak punya apa-apa. Kali ini aku akan memberikan cucu laki-laki seperti yang nenek inginkan. Bukan cucu seperti Yoo Na," kata Ji Sook. Nenek melengos. Saat itu Yoo Na masuk. Nenek melarangnya masuk dan berteriak minta garam dapur kepada pelayan. Begitu pelayan datang, nenek langsung melempari Yoo Na dengan garam. seakan-akan sedang membuang sial. "kenapa anak sepertimu pergi ke pemakaman," teriaknya. "Nenek buyut bilang kalau cucu perempun yang nakal akan menghancurkan keluarga, apa kau ingin menghancurkan keluarga kita?" tanya nenek. Nenek sudah berhenti melempar garam. Yoo Na memandang Nenek dan berkata dengan berani." hantu tidak takut pada garam. Apa nenek teringat pada pemakaman kakek dulu? Takut jika nenek Yangpyeong bangkit lagi? Jangan khawatir nek, Kakek dan nenek Yangpyeong sudah bahagia di alam lain" Nenek terlihat shock. Begitupun dengan Ji Sook. Yoo Na berlalu naik ke kamarnya. Nenek hendak marah dan mengejarnya. Ji Sook berusaha menenangkan nenek. Akhirnya nenek agak tenang emosinya.
Ji Sook masuk ke kamar Yoo Na sambil marah. Dia bilang tak akan memaafkan Yoo Na kalau kejadian ini terulang lagi. Yoo Na bertanya apa ibunya tak tertarik dengan pemakaman Hye Jin? Ji Sook menjawab tak tertarik, tapi dia melihat juga ketika Yoo Na menperlihatkan tulisan didinding yang dia foto. Tiba-tiba Ji Sook teringat seorang anak kecil bertanya " Ibu, kenapa ibu membunuh adikku?" sepertinya itu adalah Yoo Na kecil yang bertanya kepada Ji Sook. Yoo Na berkata kalau itu mungkin tulisan Hye Jin, tapi kenapa dia menulis begitu? Ji Sook menjawab dengan masih shock kalau mungkin Hye Jin measa kematiannya tak adil. Yoo Na memandang Ji Sook aneh.
Di kamar, So Yoon melihat video rekaman "ibu bayi hantu". Dia tidak menemukan sesuatu apapun sampai video selesai. So Yoon kemudian teringat kalau ibu bayi hantu pernah berkata kalau mereka syuting bersama. Sekali lagi So Yoon mereplay viddeo dan menemukan apa yang dicarinya. Gambar Kim Hye Jin.
So Yoon menghubungi pusat adopsi. SIapa tahu mereka punya kontak info ibu bayi hantu. Tapi mereka tak punya. Kemudian So Yoon menelepon stasiun TV tempat acara ibu bayi hantu tayang. Sekretaris yang menjawab kalau produser Kim Eung Chan sedang tak ditempat. Dia nampak kaget saat So Yoon memberi tahu kalau mayat yang ditemukan di achiara adalah orang yang pernah syuting di TV nya. So Yoon pun diundang datang ke stasiun TV.
Produser terlihat bersemangat mendengar kasus So Yoon. "Ini benar-benar dramatis. Anda menemukan sebuah mayat. Dan ternyata mayat itu adalah keluarga Anda yang sedang Anda cari-cari. Pemirsa pasti senang dengan hal ini." dia tersadar saat melihat raut muka So Yoon yang nampak lesu. "ini masih belum pasti.bisa saja salah." komentar So Yoon. Produser mengerti. Mereka berada di ruang editing, "Orang aneh,cerita aneh" video si ibu bayi hantu. "tidak ada yang peduli dengan ibu gila itu. Tapi wanita itu tidak. Katanya dia sudah menganggap si ibu seperti ibunya. Mungkin ibunya juga gila karena merindukannya," jelas si produser.
Mereka melihat video klik asli tayangan si ibu bayi hantu yang belum di edit. Nampak jelas di sana adalah Kim Hye Jin. Sedang menyuapi ibu bayi hantu. So Yoon berkaca-kaca dan tak sanggup berkata apapun. Ternyata memang benar Kim Hye Jin adalah kakaknya.
Di kantor polisi, Park Woo Jae sibuk mencari jejak sidik jari yang ada di kaleng cat merah dan menempelkannya di plastik untuk diperiksa. Dengan serius dia berkata," tak ada penjahat yang tidak meninggalkan jejak. Aku, Park Park Woo Jae akan menemukannya." So Yoon berlari masuk ke kantor polisi dengan tergesa-gesa. Park Woo Jae langsung menyapanya. Park Woo Jae terlihat berdiri di samping mobil patroli sambil menelepon. Menanyakan tempat ibu Hye Jin dirawat. "jika Kim Hye Jin adalah kakakmu, siapa ibu yang melakukan pemakaman? apa hubungan mereka?" Park Woo Jae terlihat penasaran.
Park Woo Jae dan So Yoon tiba di RS tempat ibu Hye Jin dirawat. Di bangsal, dokter dan perawat sedang bingung. Ibu Hye Jin pergi dan hanya meninggalkan secarik kertas. Mereka hendak menghubungi polisi, saat Park Woo Jae tiba di tempat. Park Woo Jae menanyakan apakah ada masalah?
Perawat memberikan kertas peninggalan ibu Hye Jin.
"Aku sudah mengantarkan anakku. Jadi aku bisa pergi sekarang,"
Perawat bilang kalau ibu Hye Jin masih ada sekitar 40 menit yang lalu, saat mereka memberinya obat. Park Woo Jae langsung menghubungi kantr meminta bantuan pencarian. Seorang ahjumma yang juga pasien datang dan memberi tahu Park Woo Jae kalau tadi ibu yang tinggal di bangsalk itu - ibu Hye Jin- akan pergi keluar untuk mencari udara segar. Ibu Hye Jin bertanya tentang mata air dan ahjumma menjawab kalau ada danau di pinggir desa. So Yoon dan Park Woo Jae berpandangan. Sepertinya pikiran mereka sama. Aku juga :) Park Woo Jae kembali menelepon minta petugas yang lain segera menuju danau Achiara.
Di danau, ibu Hye Jin terlihat berjalan menuju ke tengah danau dan semakin ke tengah. "Hye Jin, anakku. Ibu akan ke sana. Ibu akan segera menemanimu" dan dia pun tenggelam sedangkan bantuan masih belum datang.
Seseorang terlihat menarik ibu Hye Jin menepi. Mobil Park Woo Jae terhalang kecelakaan di tengah jalan. Di pinggir danau, terlihat seseorang memberi CPR kepada ibu Hye Jin. Akhirnya ambulan dan polisi sampai juga di danau, bersamaan dengan sadarnya ibu Hye Jin. Ternyata Kim Pil Sung yang menyelamatkan ibu Hye Jin. Ibu terbatuk-batuk dan berkata." Hye Jin.. aku telah membunuhnya. aku... membunuhnya," Pil Sung hanya memandanginya.
Pil Sung menghampiri Park Woo Jae dan So Yoon dan berkata."Dia yang membunuh Kim Hye Jin." So Yoon menoleh. "Dia yang mengatakannya sendiri" lanjut Pil Sung.
Park Woo Jae dan So Yoon duduk di luar rumah duka. Park Woo Jae bilang kalau ibu Hye Jin sudah membereskan barang-barangnya. sepertinya hal ini sudah direncanakannya."Sejak awal dia ingin bunuh diri setelah pemakaman Hye Jin. Tapi, bukankah Hye Jin bukan anak kandungnya?" Seorang Ahjumma keluar enemui mereka. (awalnya aku pikir itu ibu Hye Jin, tapi ternyata bukan. tak mungkin orang yang habis mencoba bunuh diri, sekarang sehat bugar kan? mungkin kerabatnya)
Ahjumma itu kemudian bercerita kalau Hye Jin adalah anak kandung kakaknya. Dia menunjukkan foto asli Hye Jin. Tapi Hye Jin meninggal terseret arus dan tak ditemukan mayatnya. Itu terjadi di depan mata kakaknya yaitu ibu Hye Jin sendiri. Ibu Hye Jin tak bisa menerima kenyataan itu. Kemudian dia mengadopsi anak yang bekerja di tokonya dan menamainya Kim Hye Jin. Nama aslinya adalah Hyo Jung atau So Jung. OK. Fix. Hye Jin adalah So Jung.
Park Woo Jae mengantar So Yoon pulang. Dia memberi semangat kepada So Yoon. So Yoon tersenyum. Park Woo Jae pamit pulang, ketika So Yoon tiba-tiba memanggilnya dan berkata ," Petugas Park, Tolong tangkap dia. Siapapun yang sudah membunuh kakakku."
Di sebuah bangunan yang masih dalam tahap konstruksi, terlihat banyak penyidik berkumpul. Terlihat sebuah kaki wanita berstoking sedang diteliti. Sepertinya ada pembunuhan lagi. Petugas menutup hidung. Mungkin mayat sudah beberapa hari.
Kepala polisi pusat masuk dan merobek tulisan yang teretmpel di pintu "pembunuhan berantai Gyonggi". Semua berdiri memberi hormat ketika pak
kepala masuk. "apakah korban yang ditemukan di Sokcho adalah korban ke7? tanyanya. Petugas yang tadi berada di lokasi menjawab kalau tanda yang ada sama dengan pembunuh berantai. Kepala polisi meminta mereka mengganti Headlinenya dan meminta si detektive ikut dengannya.
Kepala polisi menyuruh detektive untuk emnangani kasus mayat achiara. Tetapi itu hanya sebatas formalitas. Dan pura-ura menyelidikinya. Detektif bertanya siapa yang menangani kasus ini selama ini? Kepala polisi menjawab kalau kantor cabang achiara yang melakukan. Ketika detektif memprotes, kepala polisi beralasan kalau kemaren mereka semua sibuk dan tak ada yang bisa menangani.
Park Woo Jae terlihat berdiri di samping mobil patrolinya. DIa mengoceh tentang nasib So Yoon yang malang. Dia akan menangkap orang yang telah melukai hati guru So Yoon. ahh so sweet.. Tiba-tiba terdengar suara mendengkur. Ternyata petugas Han sedang tidur pulas di balik kemudi.
Di sebuah peternakan sapi, seorang pria sedang membersihkan rumput makanan sapi. Petugas Han dan Park Woo Jae tiba di sana. Pria itu mnghentikan pekerjaannya. "Semua sapi kami sudah divaksin. Untuk apa Anda kemari? tanyanya. "Anda adalah supir tuan Seo Chang Kwon dari Achiara 2 tahun yang lalu, bukan? " tanya Park Woo Jae to the point. Pria itu agak kaget. "aku hanya bertemu 2 atau 3 kali denganya. Itu pun tidak bisa disebut benar-benar bertemu" jelasnya.
Flashback, Hye Jin berjalan seorang diri. Mobil Tuan Seo berhenti, dan Hye Jin masuk ke mobil.
Ahjussi sopir kembali bekerja. Petugas Han bertanya, apa ahjussi tak tahu apa yang mereka lakukan, kemana mereka pergi, kapan mreka bertemu? Ahjussi bilang kalau saat itu minggu pemilu, Tuan Seo pasti tak ingin ada skandal lain. Petugas Han kembali bettanya, kenapa Tuan Seo takut pada supirnya? Mungkin dia tak percaya pada supirnya yang terlilit banyak hutang. Ahjussi supir berhenti, agak marah dan hanya menjawab" terserah kalian mau berpikir apa". Petugas Han tak mau kalah dan kembali memojokkan sisupir dengan bertanya, "Ahjussi kenapa kau dipecat? Apakah karena kau sudah tak berguna?" Kali ini Ahjussi marah. Dia menghentikan kegiatannya. Park Woo Jae berkata, kalau Ahjussi pasti menang lotre, karena dalam sehari, dia sudah mempunyai peternakan, setelah sebelumnya terilit banyak hutang. Petugas Han menimpali kalau hidup Ahjussi enak, punya istri muda, dan putri. Ahjussi meradang, menarik krah petugas Han. Dengan tenang, petugas Han berkata," setelah diselidiki, ternyata Anda tidak menang lotre, apakah Anda mendapat banyak uang dari Tuan Seo untuk membunuh Kim Hye Jin?" Ahjussi melepaskan Petugas Han dan berkata, kalau uang nya dia dapat dari warisan keluarga. Petugas Han kembali berkata,"baiklah kalau itu warisan, tapi dimana Anda saat Chuseok 2 tahun lalu? Dapatkah Anda memberitahu kami?" Ahjussi tak dapat berkata-kata.
Di hutan, terlihat seekor rusa tertembak. Ternyata iu bidikan SC. Dia sedang berburu dengan bigboss. Seorng asisten mengangkat telepon. Ternyata dari ahjussi supir. Dia takut karena polisi datang dan bisa saja dia dijadikan tersangka pembunuhan. Asisten yang mengangkat telepon membisikkan sesuatu ke bigbos dan bigbos hanya mengangguk angguk. Dia membidik dan dorr.. 1 rusa kembali terkena tembakan. Semua orang bertepuk tangan dan tertawa.
Petugas Han berdebat dengan kepaa polisi cabang achiara. Dia ingin memeriksa catatan pengeluaran Tuan Seoterkait dengan supir Tuan Seoyang mendadak kaya. Namun, Kepala polisi menolaknya. Dia juga memerintahkan mereka menutup kasus Hye Jin. Karena ini sudah lewat 3 hari dari batas waktu seminggu. Mereka masihg bersitegang. Kepala polisi tak mau tahu karena ini perintah kepala polisi pusat. Dia juga meminta Park Woo Jae untuk emmbuang cat merah yang dia ambil. Kepala polisi pun pergi dengan marah sambil mengeluh pusing. Park Woo Jae hendak membuang cat itu, tapi tanpa sengaja, cat tersebut malah tumpah ke lantai. Aigooo,, malangnyaa petugas polisi kita.. Saat hendak membersihkan cat di lantai, ada benda yang tak semestinya ada di sana. Gelang. punya siapakah itu?
Gi Hyeon menelepon seseorang tentang lowongan guru di Haewon School. Tak jelas apa yang mereka bicarakan. Gi Hyeon kemudian mengadakan pertemuan dengan guru matematika di ruangannya. Dia mengkonfrontasi si guru. " aku sudah memeriksa 1 per 1 lembaga yang awalnya menerima permintaan mencari guru bahasa inggris. Dari 20 lembaga, semua mengatakan kalau haewon kemudian membatalkan permintaan. Dan hanya lembaga Han So Yoon yang tidak. Sebelumnya ada 3 pelamar yang semuanya ditolak padahal kualifikasi mereka sama dengan Han So Yoon." Guru mateatika menyangkal dengan mengatakan kalau dia juga tak tahu kalau guru So Yoon akan memilih Haewon. "atau Anda sudah memprediksi kalau guru So Yoon akan melamar ke sini?" tuduh Gi Hyeon. Guru matematika enggan menjawab dan hendak pamit pergi. "apa mereka memberi Anda uang? brapa banyak yang anda inginkan?"tanya Gi Hyeon. guru potes. "Pasti lumayan banyak sampai Anda tak takut dipecat."lanjut Gi Hyeon. Guru matemtika marah mendengarnya." Karena bertindak tak profesional, penipuan dan suap, aku bisa menuntut Anda dengan mudah,"ancam Gi Hyeon. Guru tetap tak takut dan berlalu pergi.
Joo Hee sedang berada di apotek nya. Seseorang menggedor pintu. "cepat buka pintunya. Apa kau merendahkan kami karena kami miskin? kami tak berpendidikan?" teriaknya. Ternyata itu ayah Ba Woo. Joo Hee akhirnya membuka pintu. Ayah Ba Woo komplain masalah resep yang diberikan Joo Hee pada Ba Woo. Sepertinya dia tahu dari Yoo Na. Joo Hee membela diri. Meminta ayah Ba Woo untuk mengecek ke dokter di kota kalau tak percaya. Ayah Ba Woo bilang kalau anaknya seperti tak sadar diri setelah minum obat dari Joo Hee. Joo Hee beralasan untuk apa dia memberi obat aneh kepada Ba Woo. "karena anakku melihat kau dan Hye Jin bersama sebelum dia menghilang."jawab ayah Ba Woo mengejutkan. "Kau mengancamnya kalau dia memberi tahu orang lain, kau akan membuatku dipecat dari Haewon" lanjutnya. "setelah mayat itu muncul, anakku jadi gelisah." kata Ayah Ba Woo. "Pak, saya memang melarannya memberi tahu siapapun,agar tidak terjadi kesalahpahaman. tapi obat yang saya berikan hanya obat penenang biasa. Saya bersumpah" tegas Joo Hee. Ayah Ba Woo bertanya kesalahpahaman apa sampai Joo Hee tega menutup mulut Ba Woo? Joo Hee bingung mau menjawab apa dan akhirnya hanya bilang. "Ayah Ba Woo, apa yang bisa aku bantu untukmu?"
So Yoon mengambil lukisan ibu anak milik Hye Jin yang sudah diframe. Tukang lukisan memberikan amplop yang tadinya ada di balik lukisan. So Yoon membukanya dan terkejut. Petugas Park Park Woo Jae menelepon. Park Woo Jae memperlihatkan gelang yang dia temukan di kaleng cat dan menurutnya itu milik Yoo Na. So Yoon juga mengiyakan dan meminta ijin untuk menemui Yoo Na dulu. Dia juga memberitahu perihal amplop yang dia temukan. "Sepertiny kakakku menemukan keluarganya sebelum dia meninggal" katanya. Dia memperlihatkan kertas dari amplop - yang ternyata hasil tes DNA- milik Hye Jin. Tertulis di sana DNA ibu. So Yoon pikir kakaknya pasti menemukan ibu kandungnya. Tapi Park Woo Jae menolak asumsi itu "ini bukan test DNA dengan ibunya. Kalau dia test DNA ibunya, pasti dia mengambil test orag tua, bukan test ini. Test ini menyebutkan kalau ini adalah perempuan dari pihak ibu. Bisa saudara perempuan, atau bibi.Kurasa Kim Hye Jin menemukan saudara kandungnya." So Yoon kaget dan terlihat memikirkan sesuatu.
Ga Young menelepon seseorang tapi tak diangkat. Terlihat Joo Hee yang memegang ponselnya. Tapi sepertinya itu ponsel guru Nam. Karena ada di apartement guru Nam.Ji Sook sedang beribadah di kuil, dan kemudian menemui suaminya. Dia mengutarakan keinginanya untuk menyekolahkan Yoo Na ke luar negeri. Suaminya kaget. Ji Sook beralasan kalau Yoo Na sudah menyebut nenek Yangpyeong di depan nenek Seo. Tuan Seokaget. Tapi dia tak setuju mengirim Yoo Na sndirian k luar negeri. Ji Sook kemudian mengutarakan alasan lain kalau Yoo Na mulai mengganggunya dan dia tak ingin keguguran karena hal ini. Tuan Seomeradang."Kau adalah ibunya. Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu.Kalau ada yang dengar, pasti mereka pikr kau sedang hamil" "Yoo Na adalah anak yang kau lahirkan. Ibu macam apa yang bicara sepert itu,"lanjutnya marah. Ji Sook akhirnya diam dengan kesal.
Suasana di sekolah, murid-murid ramai menggosipkan So Yoon. Termasuk di kelas So Yoon. Seorang murid bertanya tentang kebenaran Hye Jin adalah kakak So Yoon. Saat So Yoon mengiyakan. anak-anak langsung sibuk bergosip. So Yoon merasa tak nyaman, kelas dibatalkan dan dia hanya meminta tugas yang diberikan sebelumnya untuk dikumpulkan.
So Yoon meminta Yoo Na mengikutinya ke kantor. Dia menanyakan perihal gelang Yoo Na. Yoo Na mengaku kalau dia memang kehilangan gelang itu beberapa hari yang lalu. Jadi dia tak akan menjadi tersangka hanya karena gelang itu kebetulan ada di sana. So Yoon menarik tangan Yoo Na dan di sana ada bekas cat merah yang belum bersih sepenuhnya. "Kau mengacaukan pemakaman kakakku. Kau mempermalukan pemakaman guru yang katanya menjadi favoritmu." kata So Yoon marah. Yoo Na menyangkal. Katanya bukan dia yang ingin melakukannyaa, tetapi guru Hye Jin yang meminta. So Yoon kaget. Yoo Na kemudian menceritakan kalau Hye Jin menemuinya ketika dia memakai kalung milik guu Hye Jin. Kemarin dia mengembalikan kalung itu kepada So Yoon karena guru Hye Jin juga yang memintanya. "kata-katamu tidak akan menjadi alasan. Aku tak akan membiarkanmu" kata So Yoon tegas.
Ji Sook dan Yoo Na menemui Park Woo Jae, So Yoon serta staf gereja di gereja. Ji Sook meminta maaf atas kelakuan Yoo Na dan akan mengganti rugi. Dia juga minta agar Tuan Seodan nenek Seo tak tahu mengenai hal ini. Pihak gereja memafkan, tapi dia ingin tahu alasan Yoo Na melakukan itu. Yoo Na hanya menjawab kalau dia ingin mengejutkan semua orang. Ji Sook, Yoo Na, So Yoon danPark Woo Jae berjalan bersama. Begitu sampai di luar area gereja, Ji Sook langsung menarik tangan Yoo Na yang saat itu berjalan dirangkul So Yoon. Dia kemudian berpamitan kepada Park Woo Jae dan terlihat bersikap sinis terhadap So Yoon. Ji Sook pun langsung menyeret Yoo Na untuk ke mobil. Melihat sikap Ji Sook,Park Woo Jae berkomentar kalau Ji Sook pasti sedang sibuk. Duuhh,,, polisi kita ini bener-bener polos ^^
Setelah sampai di dekat mobil, Ji Sook langsung menceramahi Yoo Na. " Kau sendiri yang melakukannya. Lalu apa? Kim Hye Jin yang memintamu? Kenapa kau tak bertanya sekalian kenapa dia ingin kau melakukan itu? Kenapa kau kejam sekali terhadap ibu? Sebentar lagi kau akan punya adik.. adik!"kata Ji Sook. Yoo Na kaget mendengarnya. "jadi jangan ganggu aku. Ibu tidak boleh stress karena harus melahirkan adikmu. Mengerti?" lanjut Ji Sook. Yoo Na hanya memandang Ji Sook. Ji Sook berbalik, brjalan menuju mobil. Tiba-tiba terdengar suara anak kecil "apa kau akan membunuhnya lagi jika tidak seperti yang kau harapkan?"
Ji Sook berhenti. Menoleh dan berjalan ke arah Yoo Na yang masih tertunduk di tempatnya berdiri. "apa yang kau katakan?" tanya Ji Sook. Yoo Na terlihat bingung. "Apa yang kau katakan tadi??" bentak Ji Sook. Yoo Na menjawab kalau dia tak berkata apa-apa. " Berhenti berbohong.!!" teriak Ji Sook histeris. "aku serius. Aku tak berkata apa-apa. kata Yoo Na lagi. Gantian Ji Sook yang kaget tak percaya.
Park Woo Jae menawarkan diri hendak mengantar So Yoon, tetapi So Yoon menolak dan pamit pergi. Park Woo Jae mengeluh, kapan pemerintah akan mengganti sepedanya..hihi. Park Woo Jae mendapat telepon dari Im Boem. Setelah menerima telepon, Park Woo Jae langsung berlari mengejar So Yoon yang belum jauh. Dia bercerita kalau dia meminta tolong seseorang untuk menyelidiki Han So Jung. Dan mereka menunjukkan foto KIm Hye Jin pada salah seorang teman SMA yang masih ingat Han So Jung. tetapi yang mengejutkan, ada orang lain yang juga bertanya. Dan lebih aneh lagi, orang itu adalah adik Han So Jung. So Yoon kaget. Dia tak merasa menyelidiki sampai sana. tetapi dia mencurigai seseorang.
So Yoon bertemu dengan Gi Hyeon di tepi danau. Gi Hyeon bertanya bagaimana keadaan So Yoon setelah tahu kalau Hye Jin adalah So Jung. So Yoon bilang kalau itu sulit, tapi dia berusaha tabah. Seperti so Jung yang sejak lahir tidak diinginkan orang tuanya, orang tua angkatnya meninggalkannya, orang yang dia anggap keluarga menelantarkannya dan orang-orang disekitarnya hanya orang bertopeng. Kalau So Jung bisa tegar, maka dia juga berusaha kuat. Gi Hyeon bertanya tentang apa kata polisi setelah tahu kalau Kim Hye Jin adalah Han So Jung."apakah ada yang berubah?" So Yoon balik bertanya kepada Gi Hyeon, apakah ada yang berubah setelah Gi Hyeon mengetahui kenyataannya? "aku sdah menelepon team SOS, dan mereka memberitahuku semuanya. Kau diam-diam menyelidiki tentang kakakku dan menyembunyikan kenyataan dariku. Kau sudah tahu dulu kalau Kim Hye Jin adalah kakakku. Kenapa kau tak memberitahuku?" tanya So Yoon.
Ji Sook sedang membantu nenek Seo belajar berjalan di rumah. Terlihat nenek berusaha keras agar bisa berjalan. Mereka kemudian istrirahat. Ji Sook mengelap peluh nenek dan memijat kakinya. "aku kemarin bertemu dengan psikolog budha di kuil. Dia menyarankan untuk melakukan tindakan bijak terhada Yoo Na sebelum ada yang terluka. Ibu asti masih kesal terhadap Yoo Na." kata Ji Sook. Nenek Seo mendesah. Nenek membenarkan kalau Yoo Na tak bisa dibiarkan. Ji Sook mengadu tentang sikap tuan Seo dan meminta nenek untuk membujuknya agar menyekolahkan Yoo Na ke luar negeri. Tanpa mereka ketahui, Yoo Na ada di dekat sana dan mendengar semuanya dengan mata memerah menahan tangis.
Gi Hyeon berkata kalau dia menyembunyikan kenyataan itu demi So Yoon. So Yoon tak percaya dan marah. Gi Hyeon beralasan, kalau setelah hubungan Hye Jin dan ayahnya terbongkar, warga desa pasti akan menjelek-jelekkan Hye Jin. Taka da yang berani menyentuh ayahnya. Bahkan, sebelum meinggal, selama beberapa bulan Kim Hye Jin terus mendapat hinaan dan cercaan. So Yoon menyanggah dan bilang kalau banyak yang datang ke pemakamannya. Gi Hyeon memotong perkataan So Yoon. Dia bilang kalau warga desa adalah org2 yang baik yang bahkan akan menangisi anjing liar yang mati. H ingin agar So Yoon tak tersentuh dengan simpati mereka. "jadi kau menyembunyikannya agar aku tak mendapat hinaan seperti kakakku? haruskah aku berterima kasih?"tanya So Yoon. Gi Hyeon hanya dapat meminta maaf. So Yoon beranjak meninggalkan Gi Hyeon. Gi Hyeon bertanya, apa yang akan So Yoonlakukan sekarang? "sebelum kakakku mati, dia menemukan saudara kandungnya di desa ini. Anehnya, saudaranya itu bahkan tak mencarinya setelah dia menghilang. Aku akan menemukannya meski harus menerima hinaan." jawab So Yoon dan segera berlalu dari sana meninggalkan Gi Hyeon yang terlihat shock.
Pil Sung mendatangi kembali pabrik kayu DaeGwang. Namun masih tutup. Dia kemudian menyelipkan kertas di kunci gemboknya dan pergi lagi. Malamnya seseorang - mungkin pemilik pabrik - mendatangi pabrik Dae Gwang dan membaca kertas Pil Sung. "aku tahu Anda sudah kembali, tolong hubungi aku " dia pun membuang kertas itu dan masuk ke dalam.
Gi Hyeon mengendarai mobilnya sampai hampir menabrak orang yang sedang menyebrang. Sepertinya dia banyak pikiran. Saat itulah dia melihat Guru Nam keluar dari sebuah toko. Ibu Ga Young sedang bersih-bersih ketika TV memberitakan tentang perkembangan pembunuh berantai. Dia kemudian menelepon Ga Young untuk segera pulang. Ga Young kesal mendengarnya.Guru Nam datang dan Ga Young langsung menghadangnya. Guru Nam hanya menanggapinya dingin. Ga Young bertanya kenapa guru nam mengebaikan sms dan teleponnya? Ga Young tahu kalau Guru Nam menyukainya. Guru nam bertanya apa yang Ga Young inginkan? Ga Young menjawab kalau sebentar lagi dia lulus SMS. Jadi mereka bukanlagi guru dan murid. Mereka boleh berhubungan. Guru Nam menegaskan kalau dia tak tertarik pada Ga Young. Ga Young mengancam akan menyebarkan apa yang dilakukan guru Nam malam itu bersamanya. "Silahkan sebarkan. Seperti katamu, tak ada yang terjadi malam itu" tantang guru Nam. DIa kmudian masuk meninggalkan Ga Young. Ga Young yang marah mengambil bata di pinggir jalan dan menghantamkannya ke mobil guru Nam Gun Woo sampai alarm berbunyi dan orang-orang keluar. Dia berjalan pergi dengan marah dan tak sadar menabrak Pil Sung. Ga Young lari ketakutan melihat Pil Sung.
Produser Yoon mmenemui So Yoon untuk menayangkan berita mengenai adopsi ilegal 30 tahun yang lalu. DIa tak meminta So Yoon tampil, karena dia juga harus mencari lebih banyak informasi."Orang aneh, cerita aneh. Jika anda memiliki informasi mengenai pengapdopsian ilegal pada tahun 1984 di Gangwondo, Achiara.Kami mengharapkan kerja sama anda."
Acara TV mulai ditayangkan. Penduduk desa mulai bertanya tanya.Ibu Ga Young mendatangi Joo Hee. Dia bertanya apa Joo Hee sudah menonton berita itu? Joo Hee tak tahu. "Televisi sedang mencari tahu tentang Madam Baengi.si makelar anak dari Achiara" katanya. Joo Hee terbelalak kage mendengarnya.
Yoo Na mendatangi So Yoon. Dia bercerita kalau ibunya ingin membuangnya dari Achiara. "aku melihat adikku mati di perut ibuku saat usuaku 5 tahun. Saat itulah aku mulai bisa melihat hantu. Juga awalmula ibuku membenciku" cerita Yoo Na. So Yoon tak percaya ada uibu yang membenci anaknya. Yoo Na bilang kalau So Yoon berbeda dengan Hye Jin. Guru Hye Jin mempercayainya. "Dia melukis lukisan ibu dan anak karena mempercaiku. Apa kau masih merasa ibu itu menyayangi anaknya?" terlihat pisau di tangan sang ibu.
Ji Sook kembali menjalani proses bayi tabung. Pil Sung memotret sekitar pabrik kayu. Terlihat pemilik pabrik keluar dan seorang anak berdiri menyambutnya. Pemilik segera menggendongnya sambil tertawa-tawa. So Yoon kaget setelah menyadari pisau tersembunyi di gambar lukisan ibu dan anak.
bersambung ke episode 8
====
komentar :
1. Siapa kah saudara Hye Jin? Menurut aku sih Ji Sook dan Joo Hee.
2. Kenapa guru Nam tertarik terhadap Ga Young? mungkin mereka sebenarnya saudara. Ingat ketika ibu Ga Young mencari Ga Young di bawah hujan di episode 2? flashback seseorang disekap. Sepertinya itu ibu Ga Young dan mungkin dia diperkosa dan melahirkan Nam Gun Woo. Kemudian dia memberikan Nam Gun Woo ke orang lain untuk diadopsi. Tapi apa hubungannya dengan tanda lahir Ga Young? *pusing saiaa*
3. Kenapa ibu Ga Young mendatangi Joo Hee setelah mendengar tentang Madam Baengi? Siapa sebenarnya Joo Hee?
4. Kelihatannya cerita pembunuh berantai tertutup dengan cerita adopsi ilegal di Achiara yah.
Yang aku suka di episode ini sih So Yoon terlihat mulai menampakkan kekuatannya dan tak lagi mempercayai apa yang dilihatnya. Juga mulai beraksi sendiri.
Demikian sinopsis Drama
Korea terbaru dengan judul Sinopsis The Village: Achiaras Secret Episode 7
Baca Juga