Sinopsis Remember - War of The Son episode 2 Part 1
Drama Korea Terbaru - Selamat
datang di blog kumpulan sinopsis Drama Korea terbaru yang mana blog ini nomor satu
saat anda ketik beberapa kata kunci pencarian seperti download drama korea
terbaru subtitle indonesia, download drama korea my secret romance, 10 drama
korea yang paling banyak adegan ciuman dan ranjang, download drama korea
uncontrollably fond sub indo atau pun kata lain yang berhubungan dengan seputar
drama korea. Pada post ini admin akan mengulas tentang
Sinopsis Drama Remember War of The Son. Setelah tayang perdana tanggal 9 desember 2015, drama ini mendapat rating yang lumayan tinggi. Ceritanya yang tidak biasa dan akting yang keren membuat tambah penasaran.
Di episode sebelumnya, Jin Woo mendapat cercaan dari masyarakat perihal ayahnya yang tega membunuh Oh Jung Ah. anak dari sahabatnya sendiri.
Jin Woo sendiri sedang terpukul menyadari kalau ayahnya tidak dapat mengingat apapun. Penyakit alzhemeir ini menyerang ayahnya sedikit demi sedikit hingga tak ada yang sadar. Keadaan ini diperparah dengan kenyataan sang ayah yang ada di penjara dan mungkin disiksa untuk mendapat pengakuan. Kini, tak ada lagi tempat bersandar bagi Jin Woo.
SINOPSIS REMEMBER - WAR OF THE SON EPISODE 2
Seorang wanita berbaju merah berlari di hutan seakan dikejar sesuatu. Dia adalah Oh Jung Ah. Beberapa kali dia terjatuh.
Seo Ji Hyuk, terbangun dari tidurnya di dalam sel tahanan. Terlihat takut dan gemetar. Jin Woo anaknya menemuinya keesokan harinya. Ayahnya meminta maaf. Jin Woo berkata kalau saat sidang nanti ayahnya akan bebas dengan bantuan pengacara dari jebakan ini. Dia meyakinkan ayahnya untuk tak khawatir karena ada pembela umum yang disediakan negara.
Pengacara yang dibicarakan datang. Song Jae Ik. Meski dia tahu Jin Woo adalah anak Ji Hyuk, pengacara Song meminta Jin Woo keluar. Dia akhirnya memperbolehkan Jin Woo di dalam setelah Jin Woo berkata kalau dia satu-satunya wali. Pengacara Song berkata kalau semua bukti mengarah pada Ji Hyuk bahkan Ji Hyuk membuat pernyataan pengakuan.
Ji Hyuk membela diri kalau pernyataan itu hasil paksaan. Paksaan atau bukan, menurut Pengacara Song tak ada bedanya. Pengacara Song meminta Ji Hyuk untuk mengaku di persidangan tetapi Ji Hyuk menolak. Akhirnya Pengacara Song berkata kalau dia yang akan bicara dan Ji Hyuk cukup diam mseakan tak bersalah. Ji Hyuk berkata kalau dia memang tak bersalah.
Pengacara Song menjawab kalau Ji Hyuk sudah mendapat 100 poin hukuman. Jin Woo menyela, menuduh Pengacara Song tak percaya pada ayahnya.
"Ahjussi, kau yang akan membela nya di pengadilan. Kalau pengacara nya sendiri tak percaya, bagaimana orang lain?" tanyanya.
Pengacara Song dengan gugup menjawab kalau dia percaya. Sangat percaya. Tapi ekspresinya lain. Ekspresi meremehkan dan mencela. Jin Woo dengan sedih memandang ayahnya.
In Ah berjalan ke ruang sidang. Ingin menyaksikan jalannya persidangan. Di tangga, dia bertemu dengan Nam Yeo Kyung. In Ah bertanya untuk apa Yeo Kyung di sana. Tapi Yeo Kyung menjawab diplomatis "untuk apa aku memberi tahumu?"
Yeo Kyung berkata kalau dia terpilih menjadi juri di persidangan. Itu pasti menyenangkan. Menurutnya, sidang seperti permainan. Ada yang menang dan ada yang kalah. Yeo Kyung melenggang anggun meninggalkan In Ah.
In Ah melihat Jin Woo berdiri di belakang pendemo. Seperti yang kita ketahui di episode 1, Jin Woo akhirnya dilempari telur oleh para pendemo. In Ah juga akhirnya tahu kalau Jin Woo adalah anak dari Ji Hyuk. Satu-satunya keluarga seperti yang dikatakan ayahnya.
Di kamar mandi, Dong Ho sedang mencuci tangan ketika mendengar seseorang muntah di toilet. Song Jae Ik. Jin Woo melihat mereka dan menguping pembicaraan. Pengacara Song sangat gugup hingga semalam minum bir dan bahkan memakan pil penenang. Ini sidang pertamanya. DIa menceritakan kasus yang ditangani dan lawannya adalah jaksa Hong.
Dong Ho heran kenapa pemula seperti Pengacara Song mendapat kasus besar. Pengacara Song berkata kalau ini perintah atasan. Dan lagi tak ada yang mau membela Seo Ji Hyuk. Dong Ho berkata kalau Jaksa Song pandai memainkan juri, jadi kenapa Pengacara Song malah mengajukan juri? Pengacara Song berdalih kalau ini keinginan terdakwa. Dong Ho bertanya apakah Pengacara Song punya masalah lain selain gugup? Dia hendak menjawab sesuatu..
Scene beralih ke ruang sidang. Banyak yang hadir. Tak terkecuali ayah Jung Ah. Semua orang berkasak kusuk ketika Ji Hyuk dibawa masuk. Dia duduk di samping Pengacara Song yang gugup.
Sidang berjalan tertib. Yeo Kyung sebagai ketua juri menyampaikan sumpah juri. Dong Ho datang belakangan dan duduk di bangku belakang.
Pengacara Song menyampaikan pembelaan dengan gagap. Semua hadirin tertawa sampai hakim harus menenangkan. Dong Ho berkomentar kalau ke gagapan Pengacara Song ternyata lucu. Jin Woo dan Ji Hyuk terlihat resah.
Sebaliknya, Jaksa Hong sangat runtut dan jelas menyampaikan dakwaan dan tuntutan. Dia pandai berkata-kata hingga ayah korban terlihat marah.
Dong Ho berkomentar kalau Jaksa Song tidak menunjukkan bukti dan heran kenapa pihak pembela diam saja dan tidak menanyakan bukti.
Akhirnya dengan tergagap-gagap pembela menyampaikan pembelaannya. Dia berkata kalau itu hanya spekulasi jaksa. Jaksa tak terima, tetapi hakim sependapat dengan pembela. Sidang diistirahatkan 15 menit.
Dong Ho memberi Pengacara Song minuman dan menasehatinya agar rileks. Pengacara Song berkata kalau itu karena dia gugup. Dan dilatihan dia tidak gagap. Dong Ho terlihat prihatin. Pengacara Song berkata kalau ini tak ada obatnya, jadi dia hanya pasrah saat sidang.
"Saat kau pasrah dalam ke ga-ga-ga-gappanmu itu, hidup seseorang dalam bahaya." kata Dong Ho tajam.
Pengacara Song beralasan kalau tak ada yang bisa dia lakukan. Dong Ho sampai kesal mendengarnya.
Jin Woo tetap menunggu di ruang sidang. In Ah mendatanginya dan memberinya kalung yang tadi jatuh saat Jin Woo diserang pendemo.Sidang dilanjutkan. Jaksa menanyai Ji Hyuk yang terlihat bingung dalam menjawab. Ayah Jung Ah terlihat memainkan sesuatu di tangannya.
Ji Hyuk menjawab beberapa pertanyaan dengan tidak ingat. Tetapi dia menjawab kalau dia yakin dia tak membunuh Jung Ah. Jaksa membalikkan kata-katanya kalau dia tak ingat apapun dan menutup tuduhan. - apa tuh istilahnya penyampaian dakwaan?-
Ayah Jung Ah emosi dan menerjang ke sidang. Polisi tak dapat menahannya. Dia membawa sebuah pena dan hendak menusukkannya ke leher Ji Hyuk. Dong Ho beraksi sigap. Memiting tangan ayah Jung Ah. Ayah Jung Ah memberontak.
"Kalau kau bersikap begini, kau yang akan masuk penjara lebih dulu daripada pembunuh anakmu" kata Dong Ho. Akhirnya pena terlepas. Jin Woo ingat sesuatu. Dia melihat Dong Ho saat dia mengunjungi rumah abu keluarganya. Saat itu Dong Ho juga ada di sana. Di seberangnya.
Dong Ho berhasil membekuk ayah Jung Ah dan akhirnya permisi pada majelis hakim. Dia bahkan sempat menawarkan jasanya pada ayah Jung Ah.
Sidang usai. Ji Hyuk dibawa kembali ke penjara. Di luar dia sempat mengingatkan Jin Woo kalau hari ini Jin Woo harus menemui ibu dan saudaranya.
Dia sudah menyiapkan jas di lemari untuk dipakai Jin Woo. Jin Woo mengejar bus yang membawa Ji Hyuk dan meminta ayahnya jangan khawatir.
In Ah melihat dari jauh. Yeo Kyung mendekatinya dan mengajaknya bertaruh. Menurut Yeo Kyung, Ji Hyuk sudah pasti pembunuhnya. In Ah menjawab kalau dia tak mau bertaruh.
"Apa kau tahu Yeo Kyung? kalau kau sudah memutuskan sesuatu tanpa mendengar pembelaan dari terdakwa, kau tak pantas jadi pengacara." kata In Ah. "Pembunuh sekalipun, dia berhak mendapat pengadilan yang adil" lanjutnya.
Yeo Kyung mengatakan kalau In Ah ada benarnya juga. Sebuah mobil mendekat. Yeo Kyung masuk ke bangku belakang dan berlalu. Sepertinya dia keluarga kaya. Entah akan seperti apa perannya nanti.
Jin Woo memandangi kartu nama yang ditinggalkan Dong Ho dan mencarinya di internet. DIa melihat pemberitaan kalau Dong Ho berhasil memenangkan kasus DNA sekali lagi. In Ah melihat Jin Woo duduk di bangku seberang depannya. Dia melihat Jin Woo menangis dan In Ah mengangsurkan tisu padanya. Jin Woo berkata kalau dia tak butuh kasihan. In Ah tetap berbicara. Jin Woo menjawab kalau dia tak butuh penghiburan.
"Ayahku bilang kalau ayahmu orang baik. Aku belum tahu kebenarannya. Ini baru awal. Belum ada putusan apa-apa." kata In Ah. Akhirnya Jin Woo menoleh melihatnya. Jin Woo mengusap air matanya yang terus menoleh.
Mereka turun bersama dan In Ah memberitahu Jin Woo kalau dia tinggal di toko pizza. kalau Jin Woo yang pesan, dia akan menambahkan keju spesial.
In Ah bahkan menawari Jin Woo makan pizza dan memberitahu nomor teleponnya. Jin Woo mengeluh sejak tadi In Ah memanggilnya bocah.
"Aku punya nama. Seo Jin Woo." katanya dan berbalik pergi.
In Ah tersenyum memandangnya.
Di kantornya yang mewah, Nam Gyu Man menonton pemberitaan tentang penyerangan ayah Jung Ah di persidangan. Sesorang meneleponnya dan menyuruhnya datang. Gyu Man bersama asistennya kemudian pergi.
Dari jauh, Dong Ho mengikuti mobil mereka. Dia mendapat telepon dari Joo Il. Joo Il bertanya apa Dong Ho sudah menemui Nam Gyu Man. Dong Ho berkata kalau dia baru hendak menemuinya. Joo Il menelepon dengan takut-takut melihat ke arah orang di depannya. Entah siapa.
Gyu Man sampai di suatu tempat. Gedung bertingkat yang masih dalam tahap konstruksi. Seseorang menemuinya. Seorang pria yang saat itu ada di pesta. Gyu Man menyuruh anak buahnya pergi. Pria itu berkata kalau wanita yang sedang ramai dibiacarakan adalah penyanyi di pesta saat itu. Dan hari kematiannya adalah hari mereka berpesta.
"bukan kau yang membunuhnya kan?" tanyanya.
Belum sempat Gyu Man menjawab, Dong Ho datang. Seo Bum berusaha menahannya tapi tak bisa. Dong Ho mengambil foto mereka. Gyu Man menyuruh Seo Bum mengusirnya. Apalagi saat Dong Ho mengeluarkan kartu namanya yang 100% itu dan memperkenalkan diri sebagai pengacara Joo Il. Gyu Man marah dan menyuruh asistennya untuk segera mengeluarkan "anjing" pengganggu.
Semua orang segera bergerak. Dong Ho mengiming-imingi isi ponselnya hingga Gyu Man tertarik.Gyu Man berkata kalau hidup Dong Ho tergantung pada isi ponselnya. Dong Ho dengan cengingiran menjawab kalau dia tahu saat kliennya memukul Gyu Man, Gyu Man mengkonsumsi metadon -sejenis narkoba-
"Kau sudah lama tinggal di eropa, jadi mungkin sudah lupa kalau mengkonsumsi metadon akan mendapat ancaman hukuman 5 tahun penjara. Dan kau belum wamil kan? sebaiknya kau melakukan rehabilitasi di sana" kata Dong Ho.
Gyu Man mengerti kalau dia diancam.
In Ah pulang ke toko dan langsung disambut pelukan adiknya. Ibunya kasihan melihat ayah Jung Ah yang frustasi dan apakah dia bisa hidup tanpa anaknya? Dia bertanya apa menurut In Ah, Ji Hyuk memang pembunuhnya? In Ah menjawab kalau dia belum sepenuhnya mengerti tentang kasus ini.
Ibu kembali berkata kalau para tetangga yakin dia memang pembunuhnya dan khawatir kalau harga tanah mereka akan turun. Ayah In Ah menimpali kalau itu keterlaluan karena hakim bahkan belum memberi putusan.
Dong Ho kembali mengancam Gyu Man bahwa kalau ada 1 saja CCTV yang merekam, pasti tamat riwayat Gyu Man. Dan lagi, Dong Ho juga menyebutkan kalau dia tahu Gyu Man mengadakan pesta di villa seochonnya. Gyu Man marah dan memukul Dong Ho. Dia mulai menghajar Dong Ho.
Dong Ho tak melawan dan semua orang hanya memandang mereka. Berkali-kali dia menginjak Dong Ho. Gyu Man mengambil ponsel Dong Ho dan mencari rekaman CCTV yang dibicarakan Dong Ho. Tapi tak ada apapun di sana. Hanya foto-foto nggak penting. wkwk
Gyu Man marah. Dong Ho berkata kalau dia tak punya bukti apapun. Kalau dia punya bukti, dia pasti tak mau mengambil tindakan beresiko seperti itu.
Dia juga mengambil permen karet dari mulutnya dan berkata kalau tidak ada permen itu, giginya pasti sudah rontok.
Gyu Man bertambah marah. Dicengkeramnya kerah baju Dong Ho dan memepet Dong Ho ke tembok pagar hingga badan Dong Ho setengah berada di awang-awang. Tapi dengan tenang Dong Ho mengatakan kalau pasti Gyu Man sudah berpengalaman membunuh orang. Gyu Man yang mendengarnya semakin kesal.
"Aku pernah mendengar mahasiswa harvard berkata, kau bisa bebas dari tuduhan pembunuh dan menjadi mahasiswa biasa dengan kekuasaanmu. Itu tidak mustahil kan?" imbuh Dong Ho.
"Omong kosong apa yang kau bicarakan?" jawab Gyu Man marah. Dia hendak mendorong Dong Ho ketika Dong Ho tiba-tiba melambai ke seberang gedung. Gyu Man memandang ke arah Dong Ho melambai dan di sana ternyata banyak orang membawa kamera.
"Hyungnim,, kita sudah berhasil syuting drama. Kami merekam semua adegannya." teriak mereka.
Dong Ho berkata pada Gyu Man," Bagaimana ini? Ternyata banyak sekali orang yang melihat kita."
Gyu Man dengan kesal melepaskan Dong Ho. Dengan terengah-engah Dong Ho berkata kalau dia berharap Gyu Man akan baikan dengan Tuan Seok Joo
Il. Nam Gyu Man memanggil Dong Ho dan berkata ," kau mau kemana? bukankah gangster itu ayahmu?"
Di mobil, Dong Ho menyebutkan kata "ayah ya..." sang sopir yang selama ini bersama nya hanya diam.
-Flashback. Dong Ho muda sendirian menunggui pemakaman ayahnya. Tiba-tiba beberapa orang datang, anggota kelompok gangster pimpinan Seok
Joo Il. Mereka membawa karangan bunga dan makanan. Pemakaman tak lagi sepi.
Dong Ho berkata kalau dia ingat Joo Il dulu sering datang ke rumahnya. Joo Il kaget Dong Ho bisa ingat. Dia kemudian bertanya apa Dong Ho punya uang untuk melanjutkan sekolah.
"Sekolah dan uang adalah hal yang penting aku pasti bisa." jawab Dong Ho muda.
Joo Il berkata kalau Dong Ho tak perlu mengkhawatirkan apapun. Karena kalau dia tak sekolah, Dong Ho akan menjadi seperti dirinya. "Menurutmu, apa pekerjaanku?" tanyanya.
"gangster, penjahat. apa lagi sebutannya?" jawab Dong Ho. Joo Il memuji Dong Ho sudah seperti orang dewasa. "Apa anda pernah melihat pemakaman sesepi ini? lebih baik jadi kriminal saja." kata Dong Ho. "Bahkan setelah dia mati pun, tak ada yang datang melihat" lanjutnya.
Joo Il menghibur Dong Ho muda bahwa ayahnya mati demi sesuatu yang dicintainya. Boxing. Dia pasti tak akan menyesal.Terlihat sarung tangan tinju dan piala di atas altar. Joo Il berkata dia yang akan membayar tagihannya dan memberikan amplop uang kepada Dong Ho.
Dong Ho menghalangi mobil Joo Il yang akan pulang di tengah hujan. Dia berkata kalau dia ingin masuk ke dunia Joo Il. Dan dia akan membalas semua orang yang meremehkan ayahnya.
Joo Il keluar dari mobil. Dia meminta Dong Ho mendengarkan dia. "Apa kau tahu yang terkuat di dunia? Itu bukan tinju. Tetapi orang yang mengendalikan hukum. Bahkan orang yang mempunyai tinju terbaik, masih kalah di depan hukum" dia kemudian menyuruh Dong Ho masuk agar tak sakit dan berlalu. Flashback end-
bersambung ke sinopsis remember episode 2 bagian 2.
= = = = = =
komentar :
Masa lalu Dong Ho sedikit terkuak. Jadi ceritanya Seok Joo Il ini sangat baik pada Dong Ho. Ketika tak ada seorang pun yang peduli, Joo Il mengulurkan tangannya.
Kelihatannya yang membunuh Jung Ah adalah Nam Gyu Man yah. Tapi entah bagaimana akan terungkap. Aku pernah baca di novel karya John Grisham kalo ga salah ingat tentang persidangan dengan juri. Kalau di sana, juri bener-bener dikurung dari media, dari berita, dan dari orang-orang yang mungkin bisa meracuni keputusan yang akan mereka ambil. Tapi di drama ini nggak yah. Mereka bebas mendiskusikan dengan orang bahkan sebelum sidang pembelaan.
Demikian sinopsis Drama
Korea terbaru dengan judulSinopsis Remember - War of The Son episode 2 Part 1
Baca Juga