site-verification: c87574a17e8b3bcaf800d16472372143
waynepygram.com: Review MV Girl’s Day I’ll Be Yours

waynepygram.com: Review MV Girl’s Day I’ll Be Yours

^^Girl’s Day kembali lagi. Kali ini menyuguhkan MV I’ll Be Your di album Girl’s Day Everday #5. Album ini baru saja dirilis, 27 Maret 2017. Aku benar-benar menantikan mereka kembali. Entah kenapa, selalu suka dengan lagu-lagu mereka. Beberapa MVnya juga pernah aku download. Namun itu pada masa-masa mereka meyuguhkan konsep yang cute. Tidak seperti yang sekarang yang selalu meyuguhkan bagian tubuhnya yang selalu membuat laki-laki berdecak. Tepatnya ngiler. Dengan konsep ini sebenarnya membuktikan bahwa mereka sudah mulai dewasa. Makanya, tidak heran beberapa MVnya yang menyuguhkan hal semacam itu ramai dikunjungi.



Hal biasa memang dikalangan Kpop. Awal debut meyuguhkan betapa cantik dan manisnya mereka. Setelah berapa tahun, langsung bongkar diri. Lebih ke arah jual tubuh sebenarnya. Bukan jual diri, ya. Lebih ke arah jual tubuh yang hanya bisa dilihat. Dan untungnya, mereka cantik-cantik. Haha. Orang Korea memang cantik-cantik. Kadang bingung milih yang mana. Tapi sudahlah, sebagai pecinta musik Kpop, yang terpenting adalah musik dan lagunya enak didengar. Tapi tidak dipungkiri sih, konsep begitu memang bikin mereka semakin popular. Benar nggak, ya?

Baiklah. Saatnya aku mereview MV mereka. Rasanya gatal saja untuk menulisnya. Apalagi, sempat berpikir, kira-kira MV ini bercerita tentang apa. Awalnya bingung untuk menentukkan temanya. Tapi, setelah 3 kali putar MV ini, akhirnya memutuskan untuk memilih dua tema. Pertama, MV ini seperti curi-curi perhatian. Kedua, MV ini bisa dikatakan ganas. Benar-benar ganas.

Berikut hasil reveiew kacanganku. Semoga kalian rela membacanya sampai selesai.  

Desain Cover Lagu
Desain cover lagu menurutku simpel sekali. Tidak begitu rumit. Seperti editan ala-ala blog. Namun, kesannya lebih keren. Terutama bagian foto Girl’s Day dengan pakaiannya yang bisa dikatakan tertutup. Jadi, anak di bawah umur bisa melihatnya. Haha. Semoga bisa seperti itu. 


Koreo/Dance
Musik dan koreo-nya nyambung. Menurtku bagus. Tapi sayang, kesan sexy alias pulgar masih terlihat di sini. Beberapa bagian part MVnya menyuguhkan koreo. Ya, itu, kesan yang aku bilang tadi sungguh membuat mata belalak. Kenapa konsepnya begini, ya? Tidak masalah sih dengan kesan sexy-nya itu, tapi kenapa pakaiannya sampai segitu. Apa tidak bisa disensor, ya? Label MV ini untuk umur 15 tahun. Apa di Korea sudah bisa menyaksikan MV seperti ini ya, walau umurnya segitu? Entahlah.

Analisis MV
Seperti yang aku katakana tadi, MV ini sepertinya bertema tentang curi-curi pandang dan keganasan. Terlihat sekali Minah, Hyeri, Yura, dan Sojin mengekspresikan diri dengan hal-hal yang bisa membuat orang berpikir negatif.


Baiklah. Dimulai dari Minah. Di beberapa adegan. Di sebuah lorong. Mungkin itu semacam lorong hotel/motel. Minah membutuhkan sesorang dalam kehidupannya. Hingga, dia memiliki ide untuk melepas sepatunya di lantai. Setiap orang yang menemukannya pasti berpikir bahwa dia yang memilikinya. Sehingga secara tidak sadar, orang tersebut akan menemuinya. Selain itu, beberapa adegan juga memperlihatkan gaerah Minah begitu ganas. Aku yang melihatnya sampai geleng-geleng kepala.


Berikutnya Hyeri. Ini antara dia sebagai wasit atau pelatih tinju. Sebenarnya tidak cocok jika dia dijadikan wasit atau pelatih. Pakaian yang digunakannya tidak begitu nyambung. Tapi ya sudahlah. Tidak apa-apa. Yang penting dia cantik. Selain cantik, di adegan ini dia juga memperlihatkan beberapa gerakan yang sama seperti Minah yaitu lebih ke erotis tapi  masih terlihat ringan. Dan ganasnya malah terlihat saat satu petinju entah menang atau tidak. Dia seolah tidak menerima kemenangan petinju tersebut. Alhasil, dia yang meninju petinju tersebut.


Sojin. Personil yang lebih tua. Kayaknya bisa disebut tante-tante. Soalnya, di sebuah ruangan. Entah itu di kamar mandi atau kamar apa, aku tidak tahu. Yang pasti, dia bersama anak-anak muda yang memiliki muka pengen. Eh. Abaikan! Di adegan ini, dia berperan sebagai guru. Sepertinya. Semoga tidak salah. Namun, di sini lebih ke arah guru yang gatal. Beberapa adegan, dia memperlihatkan gestur tubuh yang erotis. Bahkan ada yang sampai …. (sensor). Cuma berapa detik, tapi itu sangat disayangkan. Kenapa mesti ada adegan itu, ya?


Selanjutnya, alias terakhir. Yaitu bagian dari Yura. Mungkin di sini Yura lebih beruntung daripada yang lain. Di sini, dia berperan sebagai guru musik. Tepatnya bagian piano. Namun, agar terlihat seimbang, dia juga memperlihatkan sisi nakalnya juga. Ya, seperti dia menggosok-gosok bagian kakinya dan sedikit gaya-gaya genit yang membuat muridnya kepanasan. Dia juga begitu ganas dalam mengajar. Bukan ganas untuk memukul, ya. Lebih tepatnya, dia ganas karena begitu semangatnya mengajar, hingga piaononya terbakar.


Selain itu, ada adegan di mana satu cowok entah itu polisi atau penjaga apa namanya, masuk di sel yang ada Minah, Sojin, Hyeri dan Yura. Saat masuk, tiba-tiba cowok itu menutup bagian bawahnya. Haha. Di sini kayaknya si cowok lagi …. (sensor). Dan alamak, adegan berikutnya sangat-sangat memperlihatkan betapa ganasnya Girl’s Day. Tidak terlalu sih, tapi setidaknya sudah menggambarkan.

Kesimpulan
Perlu ada kesimpulan? Bisa dikatakan perlu tidak perlu. Namun menurutku sedikit penting. Soalnya, menurutku MV ini tidak cocok untuk anak di bawah umur. Kalau di MVny berlabel 15 tahun. Untuk orang Indonesia tidak boleh di bawah umur 17 tahun. Catat, ya. Selain itu, MV ini juga sedikit memperlihatkan adegan yang tidak pantas. Jadi, sedikit bahaya untuk anak di bawah umur. Huh.

Baikalah. Sekian reviewku untuk kembalinya Girl’s Day di tahun ini. Semoga kalian suka dengan kembalinya mereka. Jangan lupa, dengar lagu mereka di album mini ini, ya. O ya, untuk terakhir, bagian di mana adegan yang parah menurutku adalah: Sojin – Minah – Hyeri dan Yura. Bagaimana menurut kalian? Sampai bertemu review lainnya.^^

Catatan: habis nonton MV ini, kayaknya harus banyak baca istigfhar deh! 😉
Baca Juga
SHARE
Subscribe to get free updates

Related Posts